Mohon tunggu...
Alamsyah Levinus
Alamsyah Levinus Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Menulis artikel Kristen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemberdayaan Pelayanan Penatua dalam Jemaat Berdasarkan 1 Timotius 3:1-18

9 Juli 2022   12:07 Diperbarui: 11 Juli 2022   08:58 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PENATUA.

            Tugas dan tanggungjawab seorang penatua di jelaskan oleh Dr. Philip Suciadi Chris seperti berikut: Pertama, Pembuat keputusan. para penatua membantu untuk menyelesaikan perselisihan dalam gereja. (Kisah Para Rasul 15:1-2), Ketika muncul perbezaan pendapat yang menjadi perdebatan, hal tersebut dibawa kepada para rasul dan para penatua untuk kemudian diputuskan mana yang benar. Kedua, Berdoa untuk orang sakit.... (Yakobus 5:14). Ketiga, Mengawasi gereja dengan kerendahan hati. 1 Petrus 5:1-4, penatua adalah pemmimpin gereja yang ditunjuk oleh Allah; kawanan Allah dipercayakan kepada mereka. Keempat, Menjaga kehidupan spiritual kawanan dombanya.... (Ibr 13:17). Kelima, Harus tekun di dalam doa dan mengajar Firman... (Kisah Para Rasul 6:2-4; 1 Pet 5:1. Sederhananya, para penatua seharusnya sebagai pembawa damai, prajurit doa, guru, pemimpin teladan dan pengambil keputusan. Merekalah yang berkhotbah dan mengajar para pemimpin di gereja.[7]

            Berdasarkan pada kajian diatas maka penulis menegaskan bahwa penerapan tentang syarat-syarat bagi seorang diakon atau penatua harus diterapkan dalam pelayanan gereja, khususnya dalam pelayanan jemaat. Kitab 1 Timotius 3:1-18 harus menjadi panduan utama untuk memilih seorang pemimpin, baik pusat, daerah dan jemaat lokal. Hal ini bertujuan agar setiap pemimpin yang terpilih memiliki perilaku hidup yang baik sehingga ia tidak dapat digugat oleh mana-mana pihak dalam pelayanan dan tanggungjawanya. Sedangkan dari sisi relevansinya terhadap pelayanan jabatan penatua, penerapan tentang syarat-syarat bagi seorang pemimpin gereja masa kini masih sangat relevan. Memandangkan keadaan atau sikap manusia masa kini semakin hari semakin tidak baik sehingga sangat penting bagi seorang pemimpin jemaat yang memiliki gaya hidup yang baik dan mampu memimpin dan membimbing dengan hikmat Tuhan.

 

KESIMPULAN.

            Kajian ini dilakukan untuk dapat menemukan pentingnya maksud teks firman Tuhan dalam kitab I Timotius 3:1-18 sebagai landasan bagi pelayanan Penatua dalam gereja. Merujuk kepada uraian diatas, temuan-temuan yang diperoleh adalah;

Pertama, gereja atau jemaat yang memiliki hubungan yang baik diantara anggota jemaat adalah jemaat atau gereja yang memiliki pemimpin/pelayan Tuhan yang baik, yang mendasarkan hidupnya kepada Firman Tuhan yang terdapat didalam 1 Timotius 3:1-18 sehingga mampu mendidik, menasihati dan memimpin jemaat dengan rendah hati.

Kedua, penatua atau diaken memiliki fungsi yang besar di dalam pelayanan gereja. Oleh karena itu, seorang penatua atau diaken haruslah menjadikan nas 1 Timotius 3:1-18 sebagai peringatan bagi dirinyanya agar dapat menjadi teladan dalam menjalankan tanggungjawabnya sebagai pelayan Tuhan yang dapat dipercayai.

Ketiga, Berdasarkan analisis 1 Timotius 3:1-18 maka, dapatlah disimpulkan bahwa, untuk menjadi seorang pemimpin jemaat atau gereja harus memiliki gaya hidup atau perilaku hidup yang baik karena mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun