Mohon tunggu...
Alamsyah M. Djafar
Alamsyah M. Djafar Mohon Tunggu... -

Menulislah hingga masa dimana kita tak bisa lagi menulis. http://alamsyahdjafar.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anak Lantai

5 Mei 2011   08:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:03 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seperti mendapat serangan balik tak terduga, pertanyaan itu tak bisa ku jawab segera. Ngapain ya? Aku terdiam beberapa saat.

“Apa saja yang bisa kamu lakukan!!!”

“Aku juga bingung harus bantu apa?” kata isteriku lagi

Owek!!! Owek!!!

Suara itu kian mengintimidasi dan membuat suasana pagi yang dingin itu gerah.

Tolong bayiku!!!! Teriak si ibu. Suaranya memelas, pelan tak bertenaga, dikuras usahanya mengeluarkan si jabang bayi. Setelah itu tak lagi kudengar suaranya.

Kebingungan bertambah berkali-kali lipat. Jantungku berpacu lebih kencang.

“Bantu angkat bayinya!!!” teriaku lagi pada isteriku yang masih saja di depan pintu itu.
“Tali pusarnya masih tersambung dengan ibunya!!!”

Isteriku tetap tak bergerak dari posisi semula.

Rupanya bayinya sudah keluar dari rahim dan tali pusarnya masih belum diputus.

Sialnya bidan yang ditunggu-tunggu belum juga tiba. Lelaki penjemput bidan yang tadi meminjam sepeda motorku rasanya juga belum lama keluar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun