Mohon tunggu...
Akulaku Indonesia
Akulaku Indonesia Mohon Tunggu... Administrasi - Financial Technology
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Akulaku adalah solusi kredit instan yang memudahkan Anda untuk berbelanja dengan cicilan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jatuh Bangun William Li dalam Membangun Akulaku

2 Januari 2019   10:33 Diperbarui: 21 April 2020   19:42 4468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia memahi bahwa di Indonesia, banyak individu yang tidak terlayani oleh bank di Indonesia. Seperti yang kamu ketahui, bahwa bisnis bank memang mengincar sector yang menjanjikan dalam keuntungan mereka. Sedangkan untuk pinjaman individual membutuhkan lebih banyak orang, kantor cabang, hingga proses yang cukup rumit.

Mayoritas bagi individual yang ingin mencari pinjaman pun sebenarnya memang tidak layak untuk diberikan pinjaman tersebut. Disitulah William mempelajari masalah tersebut yang akan menjadikan kesempatan buat dirinya dalam membuka perusahaan Akulaku.

2. Memiliki banyak "Rahasia" dari para senior di Cina

dok: linkedin.com/in/ade-deni-ramdani-7826b249
dok: linkedin.com/in/ade-deni-ramdani-7826b249
Berawal pada awal tahun 2016 lalu, William terus melakukan perkembangan dalam Aplikasi Akulaku, sehingga pada awal febuari 2017 mereka telah mengantongi 1 juta pengguna terdaftar.

Pada akhir 2017, jumlah pengguna yang mendapatkan pinjaman di platform mereka berhasil menembus angka satu juta orang. Kini angka tersebut telah berlipat ganda menjadi dua juta orang.

William Li mengungkapkan bahwa ia tak memiliki trik khusus dalam membangun Akulaku di Indonesia. Ia hanya menggunakan ilmu-ilmu yang telah ia miliki dan pengalaman bekerja di berbagai perusahaan industry teknologi di Cina.

"Saat itu Alibaba baru mengakuisisi Lazada, JD.com baru membuka operasional mereka di tanah air, dan Bigo LIVE pun baru hadir. Namun belum ada startup fintech yang hadir di sini, yang bisa kami jadikan acuan."

Menurut Li, ada beberapa point-point penting yang ia lakukan dalam membangun Akulaku, antara lain:

Hingga saat ini, Akulaku telah menggandeng karyawan lokal dengan presentase 96%.

Iklan memang menajdi daya tarik tersendiri, tapi jangan mengandalkan akan bias mendapat pertumbuhan yang organik.

Investasi yang besar di bidang teknologi. Itulah mengapa Akulaku membangun pusat pengembangan teknologi di Cina, yang mereka anggap mempunyai ekosistem teknologi yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun