Mohon tunggu...
aku deddy
aku deddy Mohon Tunggu... Guru - Guru Elektronika Industri & Pelaku otomatisasi

Saya seorang yang hobi elektronika dari kecil, masuk smk elektronika industri, kuliah di pendidikan elektronika. 13 tahun dibidang engineering.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice PPL dengan Metode STAR

14 Desember 2022   09:42 Diperbarui: 14 Desember 2022   09:48 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lokasi: SMKN 1 Tambun Utara, Kab.Bekasi, Jawa Barat

Lingkup Pendidikan: SMK

Tujuan yang ingin dicapai: Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII dalam pembelajaran materi Pengendali Sistem Robotika

>>>Situasi: 

Latar belakang:

Kondisi belajar semenjak pandemi dimana pembelajaran hampir 100% menggunakan gawai/hp memberikan pengaruh buruk dimana siswa sulit sekali untuk lepas dari  gawai/hp sehingga disaat pembelajar tatap muka efek tersebut terbawa. Banyak siswa yang malas-malasan dalam kegiatan belajar tatap muka dan lebih asik dengan gawai/hp mereka.

Alasan:

Alasan mengapa praktik ini penting untuk dibagikan adalah karena setelah melakukan praktik pembelajaran lapangan penulis mendapatkan motivasi belajar siswa yang meningkat sangat baik dimana berdasarkan pengalaman siswa yang dengan kategori sangat malas juga bisa lebih aktif dalam pembelajaran, serta nilai yang diperoleh mengalami peningkatan yang cukup baik.

Peran dan tanggung jawab:

Peran dan tanggung jawab penulis dalam kegiatan ini adalah mengidentifikasi permasalah yang ada di pembelajaran, mengeksplorasi penyebap masalah, menentukan penyebab masalah, menentukan masalah terpilih, melakukan eksplorasi alternatif solusi, menetukan solusi, serta melakukan praktek pembelajaran menggunakan solusi terpilih.

>>>Tantangan : 

Tantangan Guru:

Tantangan yang terjadi dalam mencapai tujuan penulis menemukan kendala penyesuaian model belajar karena model pembelajaran berbasis masalah baru diketahui penulis ketika melakukan program PPG daljab katergori 2. (tantangan tersulit)

Tantangan Peserta Didik:

Tantangan juga timbul pada peserta didik yang masih belum terbiasa melakukan model pembelajaran berbasis masalah (PBL), banyak siswa yang masih malu berbicara didepan peserta didik yang lain.

Tantangan Teknis:

Tantangan teknis juga ada seperti masalah ruangan praktik yang kurang sesuai, jaringan internet yang kurang bagus, alat peraga mengalami kerusakan serta ada beberapa materi yang memang belum tersedianya alat peraga.

Siapa saja yang terlibat:

Siapa saja yang terlibat yang terlibat dalam kegiatan ini adalah:

  • Deddy Prasetyo,S.Pd selaku guru pengajar
  • Perserta didik
  • Bagoes Dwi Cahyo sebagai pengambil video
  • Budi Santoso sebagai petugas teknis/toolman
  • Drs.Agus Haryono, Simi Suhaimi,ST , Suri Palupi,S.Pd , Iis Risnawati,S.Pd selaku teman guru sejawat.
  • Firdaus B Sellomo,S.PD selaku kepala sekolah SMKN 1 Tambun Utara
  • Umi Rochayawati selaku dosen pembimbing
  • Tri wahyuni selaku guru pamong.

>>>Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan yang timbul adalah dari sisi penulis adalah sebagai guru mempelajari sintaks/kegiatan inti dalam model pembelajaran berbasis masalah (PBL) serta melakukan praktik pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL). (masukan pendekatan TPACK)

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan yang timbul adalah dari sisi peserta didik adalah guru memberikan arahan serta masukan kepada perserta didik agar dapat terbiasa dengan model pembelajaran berbasi masalah(PBL), serta siswa diberikan motivasi agar berani berbicara didepan dengan pemberian tambahan nilai bagi siswa yang aktif dalam pembelajaran dan presentasi.

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan yang timbul adalah dari sisi teknis adalah menggunakan ruangan yang lebih mendukung untuk praktik dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL), mendekatkan sumber jaringan internet diruangan praktik agar jaringan lebih stabil dilakukan oleh petugas teknis/toolman, melakukan perbaikan terhadap alat peraga yang mengalami kerusakan dilakukan oleh guru dan siswa, melakukan pengajuan terhadap peralatan alat peraga yang belum tersedia kepada bagian sarana dan prasarana.

Siapa saja yang terlibat:

Siapa saja yang terlibat yang terlibat dalam kegiatan ini adalah:

  • Deddy Prasetyo,S.Pd selaku guru pengajar
  • Perserta didik
  • Bagoes Dwi Cahyo sebagai pengambil video
  • Budi Santoso sebagai petugas teknis/toolman
  • Drs.Agus Haryono, Simi Suhaimi,ST , Suri Palupi,S.Pd , Iis Risnawati,S.Pd selaku teman guru sejawat.
  • Firdaus B Sellomo,S.PD selaku kepala sekolah SMKN 1 Tambun Utara
  • Umi Rochayawati selaku dosen pembimbing
  • Tri Wahyuni selaku guru pamong

Sumber daya:

Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini ruangan yang kondusif, jumlah komputer yang memadai ratio hampir 1:1 terhadap jumlah peserta didik. Tersedianya beberapa alat peraga yang sesuai dengan materi pembelajaran, tersedianya aplikasi simulasi pendukung untuk melengkapi ketiadaanya alat peraga dimateri tertentu.

>>>Refleksi Hasil dan dampak

Hasil dan Dampak:

Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan adalah motivasi peserta didik terindikasi meningkat ditandai dengan tidak adanya peserta didik yang bermalas-malasan saat pembelajaran, gadget/hp digunakan sebagai sumber literasi atau bahan ajar serta untuk penilaian harian menggunakan google form, peserta didik yang sebelumnya masuk kategori malas sudah berani tampil melakukan presentasi ketika proses pembelajaran, hasil nilai harian yang diperoleh siswa didik juga meningkat, hasil angket siswa juga menyatakan jika model pembelajaran berbasis masalah (PBL) membuat siswa nyaman dan senang ketika belajar, serta banyak dari peserta didik yang meminta untuk menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dalam kegiatan belajar sehari-hari. (respon dari orang lain)

Berdasarkan beberapa pernyataan diatas maka saya sebagai penulis dapat menyimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dapat mengatasi permasalahan masalah motivasi belajar siswa yang rendah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun