Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan yang timbul adalah dari sisi teknis adalah menggunakan ruangan yang lebih mendukung untuk praktik dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL), mendekatkan sumber jaringan internet diruangan praktik agar jaringan lebih stabil dilakukan oleh petugas teknis/toolman, melakukan perbaikan terhadap alat peraga yang mengalami kerusakan dilakukan oleh guru dan siswa, melakukan pengajuan terhadap peralatan alat peraga yang belum tersedia kepada bagian sarana dan prasarana.
Siapa saja yang terlibat:
Siapa saja yang terlibat yang terlibat dalam kegiatan ini adalah:
- Deddy Prasetyo,S.Pd selaku guru pengajar
- Perserta didik
- Bagoes Dwi Cahyo sebagai pengambil video
- Budi Santoso sebagai petugas teknis/toolman
- Drs.Agus Haryono, Simi Suhaimi,ST , Suri Palupi,S.Pd , Iis Risnawati,S.Pd selaku teman guru sejawat.
- Firdaus B Sellomo,S.PD selaku kepala sekolah SMKN 1 Tambun Utara
- Umi Rochayawati selaku dosen pembimbing
- Tri Wahyuni selaku guru pamong
Sumber daya:
Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini ruangan yang kondusif, jumlah komputer yang memadai ratio hampir 1:1 terhadap jumlah peserta didik. Tersedianya beberapa alat peraga yang sesuai dengan materi pembelajaran, tersedianya aplikasi simulasi pendukung untuk melengkapi ketiadaanya alat peraga dimateri tertentu.
>>>Refleksi Hasil dan dampak
Hasil dan Dampak:
Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan adalah motivasi peserta didik terindikasi meningkat ditandai dengan tidak adanya peserta didik yang bermalas-malasan saat pembelajaran, gadget/hp digunakan sebagai sumber literasi atau bahan ajar serta untuk penilaian harian menggunakan google form, peserta didik yang sebelumnya masuk kategori malas sudah berani tampil melakukan presentasi ketika proses pembelajaran, hasil nilai harian yang diperoleh siswa didik juga meningkat, hasil angket siswa juga menyatakan jika model pembelajaran berbasis masalah (PBL) membuat siswa nyaman dan senang ketika belajar, serta banyak dari peserta didik yang meminta untuk menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dalam kegiatan belajar sehari-hari. (respon dari orang lain)
Berdasarkan beberapa pernyataan diatas maka saya sebagai penulis dapat menyimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dapat mengatasi permasalahan masalah motivasi belajar siswa yang rendah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H