- Sembah raga (meningkatkan ilmu pengetahuan secara wajar)
Sembah raga bersifat lahiriah yang dilakukan dengan syarat pertama dengan air (air wudu) dan kewajiban melaksanakan salat 5 waktu yang dilakukan tetap dan tekun, bertujuan untuk menyegarkan atau menyehatkan badan jasmani dan menenangkan atau mententramkan hati.
- Sembah cipta (konsentrasi/fokus)
Sembah cipta atau sembah kalbu, yaitu menyembah Allah SWT, yang bertujuan untuk membersihkan kalbu (hati) dari penyakit hati, dengan syarat utama mengurangi hawa nafsu dan pensuciannya menggunakan air (wudu).
- Sembah jiwa (tawakal lahir batin atau berbakti kepada Tuhan)
Sembah jiwa merupakan sembah yang sudah tidak bercampur mengenai persoalan lahiriah maka disebut sebagai "laku batin". Sembah ini yang di tunjukkan kepada "sukma". Sembah ini boleh dikatakan penting sebab mempunyai hubungan dengan batin.
- Sembah rasa atau "sembah rasa sejati"
Merupakan sembah terakhir yang mempunyai tingkatan yang paling tinggi diantara sembah lainnya. Sembah ini bukan rasa yang bersifat lahiriah seperti, pahit, asin, manis, sakit, senang, dan sebagainya. Tetapi rasa sejatinya rasa, rasa yang paling halus yang menguasai segala rasa-rasa lahiriah, yang dapat merasakan hakekat kehidupan.
ISI Serat Wedhatama
Serat Wedhatama yang ditulis oleh Mangkunegara IV terdiri dari 5 pupuh, yaitu Pangkur, Sinom, Pocung, Gambuh, dan Kinanthi.
1. Pupuh Pangkur (14 pupuh, I-XIV), membahas tentang figur manusia yang baik dari segi identitas, ilmu, dan karakternya.