"Oke."
Menunggu beberapa saat. Pras sudah kembali. Kamar mandi pria dan wanita terpisah-- terpisah dari tempat penginapan. "Yang benar saja mandi bersama di tempat umum," desisku.
Pras lucu sekali.
Gantian sekarang aku yang mandi. Pras mengantar sampai di taman. Ia takut aku tersesat di tempat yang baru ku jejali.Â
...
"Ra, mau berkuda?"
Aku ingin menolak, namun Pras sudah lebih dulu menarik lengan. Aku duduk dalam pangkuannya. Pacuan kuda, siap menerjang kebebasan.
Aku lebih memilih memejamkan mata.Â
Pras sangat lihai memacu kuda, rambutku terurai basah. Segera kusampingkan agar tidak menghalangi pandangannya.
Nafasnya sungguh menggelitik. Tapi, aku mulai terbiasa dengan ini.Â
Dua putaran. Kuda berhenti. Aku membuka mata kembali.