Mengalahkan keheningan di antara sang Ibu dan anak. Mereka tenggelam dalam pemikiran masing-masing.
"Keti itu adalah nama pemberian bapakmu. Bapakmu sangat sayang padamu Keti. Dia memberi nama Suketi karena teringat adik kesayangannya yang sudah meninggal. Keluarga bapakmu semuanya diawali dengan huruf Su-. Bapakmu bernama Sutejo, Padhe kamu Suratmo, kedua Bulekmu Surati dan yang paling bontot itu almarhum Suketi," hening sesaat.
Air mata Suketi pun tumpah sebab tak mampu lagi dia bendung. Kemudian sang Ibu mulai melanjutkan ceritanya lagi.
"Keluarga Bapakmu di sana itu punya marga Su- zaman dahulu tertulis dengan Soe-, nama itu menjadi penyemangat. Seperti presiden pertama Indonesia yang bernama Soekarno tetapi kalau sekarang pasti ditulis Sukarno. Soekarno itu punya semangat yang tinggi. Ibu berharap kamu juga punya semangat hidup yang tinggi, Ti."
Mendengar kenyataan itu, Suketi terharu pun terluka karena rahasia tentang namanya yang tak terelakkan. Bahwa Suketi tak boleh menanam kebencian kepada sang Bapak. Yang sekarang tak pernah bertanggungjawab. Suketi tetaplah Suketi. Anak dari Keluarga Broken home.
Dia adalah gadis remaja yang tak pernah patah semangat. Hingga duri yang tajam sekalipun bisa dipatahkan sebelum mulai masuk ke dalam akar yang lebih dalam.
***
Pemalang, 30 Juni 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H