Keti menghembuskan nafas. Tas jinjing dibiarkan tergeletak di meja, ia beranjak ke luar menuju lapangan sekolah.
Duduk di batu di bawah pohon mangga memandangi kakak kelas yang baru saja datang lalu memarkirkan kendaraan roda dua. Yang lokasinya juga tidak jauh dari lapangan.
Saat Keti mulai bosan seseorang menepuk punggung, ternyata Yogi teman sekelasnya.
"Pagi-pagi udah melamun ja."
"Ih, kamu Yo. Kaget tahu," jawabnya sambil memajukan bibir ke depan.
Ia malah tertawa kecil. Kemudian duduk di samping Keti. Gadis itu lekas bergeser memberi jarak panjang lengan tangan kanannya. Untuk duduk berdampingan.
"Berangkat jam berapa?"
"Setengah tujuh."
"Sama," tanyanya lagi.
"Sendiri," ucapku ketus.
"Kenapa gak bareng sama Deva?"