Suketi langsung melompat dari tempat tidur ketika terdengar ketukan di pintu disertai suara serak sang Ibu.Â
"Loh, kok Keti yang buka pintu? Mana Kak Kira?" tanya Ibunya sambil merauk pipi.
"Sudah tidur."
"Kenapa Keti belum tidur?"
Keti menggeleng sambil mengikuti langkah Ibunya ke dapur. Setelah meletakkan seluruh barang bawaannya di atas amben, sang Ibu bergegas ke kamar mandi.Â
"Mak, Bapak ke mana? Sudah malam kok belum pulang?" tanya Keti ketika Mak Yah keluar dari kamar mandi.
Sang ibu tidak menjawab. Dengan sigap tangannya menggendong anaknya dan membawanya ke kamar. Suketi masih mencium bau keringat di rambutnya. Namun dada sang Ibu sangat hangat. Rasa takut anak kecil itu langsung hilang saat berada dalam dekapan sang Ibu.
"Tadi ada suara burung hantu, Bu. Keti takut, nggak bisa tidur."
Ibunya tertawa. Lirih. "Sekarang sudah ada Ibu, jangan takut lagi. Keti tidur ya?"
Suketi mengangguk. Sang Ibu membaringkan Keti di sebelah Kira. Terdengar senandung lirih dari mulut sang Ibu. Tangannya mengusap-usap kepala Suketi hingga dia terlelap. Setelah membetulkan letak selimut Kira, Ibunya keluar kamar. Wajah Sang Ibu begitu sendu.
***