Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel: Love Story of Dreaming Part 4

21 Juni 2022   19:41 Diperbarui: 21 Juni 2022   20:00 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Beli lontong saja, Bu Yah. Dua, dibungkus."

Dengan cekatan perempuan paruh baya itu melayani pembeli pertamanya; anak gadis Pak Hadi yang kabarnya sudah lamaran. Calonnya dari wetan. Kabarnya anak pejabat di kantor gubernur. Ibu Suketi heran, mengapa anak orang kaya selalu mendapat jodoh dari keluarga kaya juga. Sebersit doa mengalir dalam dada untuk dua anaknya di rumah. 

"Terima kasih. Bu Yah," ujar gadis itu sambil menyodorkan uang. 

"Besok kalau aku mantenan, bikin yang banyak ya. Bu Yah ngga usah keliling, aku borong semua. Aku bikinin tenda spesial buat Bu Yah melayani tamu-tamuku yang pengen makan lontong sayur." 

Mak Yah menganga menepis rasa haru. Bukan bahagia pada pujian gadis itu, tetapi tenda spesial. Ah, Ia sudah lupa pernah berharap ingin punya tempat jualan. Dulu sempat ada yang nawari jualan di pasar. Tetapi sewanya terlalu tinggi. Mak Yah sulit membayangkan jumlah uang yang diminta.

Mak Yah bergegas meninggalkan rumah Pak Hadi. Setelah melayani dua-tiga pembeli, sang ibu tiba di depan kantor cabang kejaksaan. Terdengar musik dan suara orang tertawa.

"Bu, lontongnya masih?" panggil salah seorang pegawai.

Mak Yah menyahut sambil mendekat. "Malah baru laku empat bungkus."

"Ya sudah, duduk di sini saja," katanya sambil melangkah ke dalam. Tidak lama orang itu kembali sambil membawa piring dan menyodorkan pada Mak Yah.

 "Aku minta lontong sayur sama gorengan. Kalau teman-temanku pesan, kasih saja. Nanti aku yang bayar."

"Ada apa tho Pak, kok sampai sore masih ramai," tanya Mak Yah sambil menyiapkan lontong sayur yang diminta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun