Mamih Gress menatap tajam, ia tahu anak asuhnya sedang berbohong. Kemudian Mamih Gress buru-buru mengecek ke seluruh kamar Mikayla. Mencari sesuatu, mencari apakah ada orang lain di dalam sini? Tapi, hasilnya nihil.
Mamih Gress meluapkan amarah, menggertak Mikayla dengan suara lantang.
"Kayla, Mamih tanya sekali lagi tadi kamu tertawa dengan siapa?"
"Kayla, habis membaca buku cerita. Mih. Cerita yang sangat lucu." Mikayla menunjuk buku ceritanya yang ada di atas bantal.
Mamih Gress akhirnya beranjak ke luar kamar.
Nanti ia sendiri yang akan mengecek CCTV. Mencari tahu siapa yang berada di kamar Mikayla. Mamih Gress merasa dirinya sedang dibohongi anak kecil.
Mikayla segera mengunci pintu dan mengatakan pada Malfoy, "Semua sudah aman." Ia muncul dari persembunyiannya.
"Makasih, Kay."
"Mal, harus lewat jendela supaya tidak ketahuan oleh Mamih."
Malfoy mengikuti saran dari Mikayla dengan berani meloncat jendela, jarak ke semak-semak setinggi satu meter.
Ia menembus pintu belakang panti dan beruntung pintunya tidak terkunci. Kesempatan yang bagus ini membuat Malfoy melewati tangga yang menuju kamarnya. Terkadang ia bertanya-tanya, mengapa kamar miliknya berada di lantai atas. Sedang anak yang lain di lorong bawah. Mungkin dulu Malfoy enggan bersahabat. Untuk itu kamarnya diletakkan di dekat perpustakaan.