"Loh, tumben sudah duduk di sini."
"Ya, Mi. Kakak Najwa suka gangguin Nana. Padahal Nana masih nonton upin-Ipin malah diganti yang lain."
"Ingat, sayang. Puasa tidak boleh marah-marah." Umi Kulsum menoel pipi Nana.
Nana memperlihatkan sederet gigi putihnya, mengelus dada.
"Sabar, sabar_" Ujarnya menirukan gaya Abinya kalau sedang menahan amarah....
Mereka duduk di lembar karpet berwarna hijau. di ruang salat dengan meja kayu di atasnya terdapat Al-quran yang sudah dibuka.
Nana, Kakak Najwa menunggu Abinya membacakan ayat pertama alfatihah kemudian dilanjutkan surat Al-Baqarah. Abinya berhenti di 20 ayat, ayat berikutnya dilanjutkan oleh Umi Kulsum.Â
Kakak Najwa dan Nana yang baru belajar juz amma dan jilid satu hanya menirukan suara Umi Kulsum. Tadarusan bersama-sama dengan suasana hangat penuh kekeluargaan.
Umi Kulsum berhasil mendidik anaknya dengan memulai belajar agama. Belajar menghafalkan surat pendek, belajar membaca al quran belajar mengamalkan amalan baik di bulan ramadan. agar kelak kedua anaknya menjadi anak yang soleha, tekun beribadah patuh kepada kedua orangtuanya.
Umi Kulsum berharap kedua anaknya ada yang bisa menjadi Hafizh Qur'an. yang kelak membawanya masuk surga. Oleh karenanya, sejak kecil kedua anaknya diperkenalkan membaca al quran menghafalkan surat-surat pendek sebagai awal belajar agama dan belajar mengenal amalan baik di bulan ramadan.Â
***