"Biasakan minum teh manis hangat terlebih dahulu sayang, baru makan nasi lalu baru boleh minum air dingin."
Ketika mereka mulai akan makan Abi mereka datang membawa takjil dalam bungkusan plastik. Nana gegas menyambut Abi. Dengan menanggalkan kecupan di dahi begitupun sebaliknya. Kemudian berbuka puasa bersama-sama di meja makan yang sudah disediakan Umi Kulsum.....
Sepertiga malam di bulan Ramadan akan ada orang-orang yang berkeliling sambil membunyikan sesuatu untuk membangunkan sahur.
Nana turun dari ranjangnya ke kamar Abi Uminya.
"Abi, Umi cepat bangun. Ayuk sahur," Rajuk Nana sambil menarik selimut yang menutupi sebagian tubuh orang tuanya.
"Masih jam dua, masih lama sayang," ucap Umi Kulsum lalu membelai ujung pangkal rambut buah hati.
"Tetapi, di luar ada bunyi. Sahur... , Sahur. begitu, Mi. Jadi, sekarang sudah waktunya sahur."
Abi Umi Kulsum saling bersitatap kemudian Nana merengek manja. Abi segera mengangkat tubuh Nana ke pangkuannya.
"Anak Abi, dengerin nih. Sahur yang baik itu mendekati imsak_"
"Imsak itu artinya apa, Bi?" Potong Nana.
"Imsak itu mendekati azan subuh, waktu akhir setelah sahur, sayang."