Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen- Kontrakan Angker

30 Maret 2022   19:25 Diperbarui: 30 Maret 2022   19:27 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lewat pesan pribadi suruhannya sudah mengirimkan alamat lengkap kediaman Ratih. 

Dengan bermodal uang dari sang suami, Ayu nekat keluar rumah tanpa izin. Dengan naik taksi, beruntung Ayu tinggal sendiri. Jadi, dia tak khawatir ketahuan suaminya.

Ayu akhirnya bisa bertatapan langsung dengan Ratih, istri pertama suaminya. Ternyata sangat sederhana dan kalem.

"maaf, cari siapa yah Mbak?"

"Saya ingin bertemu dengan Bu Ratih," kata Ayu.

"Ini saya Ratih, ada kepentingan apa Mbak mencari saya? silakan masuk."

Rumah tingkat bergaya kuno, lebih mewah dari rumahnya. Diisi oleh empat anaknya, dua pembantu, sopir, istri pertama dan Darma Suaminya.

"Foto keluarga Bu Ratih tampak bahagia," Ayu menyibak rambut panjangnya, kepanasan. Melihat raut muka di foto keluarga yang tersenyum bahagia.

Ayu juga ingin memiliki keluarga utuh, sayangnya dia belum memiliki anak dari Darma. Wanita itu tanpa basa-basi memulai membicarakan maksud kedatangannya.

"silakan diminum dahulu," Ratih yang berpikir positif mungkin saja wanita di depannya adalah teman lama yang dilupakan sesaat.

"Saya istri kedua emas Darma," Ayu memperlihatkan foto pernikahan mereka yang hanya menikah siri dihadiri beberapa orang saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun