Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen- Kontrakan Angker

30 Maret 2022   19:25 Diperbarui: 30 Maret 2022   19:27 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal mula begitu senang, masuk bermain-main bersama temannya. Ini lain, Idham menebak ada sesuatu yang sedang disembunyikan. Bisa saja hantu penunggu rumah ini menampakkan diri.

"Bagaimana Bu? Jadi, kontrak di sini. Kalau jadi, lebih baik DP dahulu. Sebelum yang punya kontrakan berubah pikiran, naik lagi seperti semula menjadi 10 jutaan. Kalau ini kan cuma 7 jutaan setahunnya."

"Jadi, emas. Pasti jadi, nanti malam saya izin ke Suami. Paling besok DP nya. Nanti malam saya hubungi lagi sama emas Idham."

Bu Rani berpamitan, anaknya terus menarik paksa ke luar pintu gerbang. Bahkan wajahnya tidak berani melihat lagi ke arah pagar rumah kontrakan.

Idham membatin, 'semoga cair.' dia tak memikirkan urusan mereka yang akan tinggal berdua saja. 

Malam telah larut, Idham tengah berbaring di atas ranjang sambil menatap layar ponsel. 

Pesan dari Bu Rani masuk.

Bu Rani [maaf, emas Idham. Anak saya tiba-tiba saja menolak. Sepertinya saya tidak jadi ngontrak di situ.]

Idham menarik napas panjang lalu jemarinya membalas pesan dari Bu Rani.

[Ya, Bu. terima kasih.]

Sudah yang kesekian kali, setiap orang yang akan mengontrak selalu berubah pikiran. Idham mendatangi Bude Ratih, pemilik rumah kontrakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun