“Masih mending kalian bro. Aku baru kali ini bisa main ke kota Malang!” Bagus menambahkan.
“Masak sih bro? Belum pernah main ke kota Malang sama sekali?” Tanya Agung ke Bagus.
“Iya benar. Bagus kalau mudik lebaran ke kota Ponorogo, saudaranya semua berasal dari kota Ponorogo!” jawab Raka menjelaskan.
“Benar bro. Aku tidak pernah main ke kota Malang dan sekitarnya, karena semua saudara ada di kampung Reog Ponorogo!” Bagus menegaskan.
“Eh perjalaanan kereta api masih panjang bro. Lebih baik kita tidur lagi, lumayan sampai di tujuan bangun badan merasa segar!” Edwin menengahi pembicaraan mereka.
Mereka sepakat untuk tidur karena hari masih pagi, perjalanan masih jauh sampai di kota Malang. Kereta Matarmaja ramai penumpang hari ini, karena bertepatan dengan saat liburan sekolah serentak seluruh wilayah Indonesia. Raka hanya memejamkan matanya, sebenarnya belum bisa tidur. Bayangan Mbak Asih di batinnya terlihat di ujung gerbong dekat pintu masuk depan toilet. Raka membiarkan selama tidak mengganggu orang lain di gerbong kereta ini. Tak lama kemudian Raka pun terlelap dalam tidurnya seperti teman-teman lainnya.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H