Mereka mulai mendekat ke arah Luna dan Maya. “Hey Lun, May, lo ngapain disini?” tanya Daniel.
“Ya makan lah, masa ngupil.” sewot Maya.
“Hei, ya santai dong, gue kan nanya baik-baik.” Gerutu Daniel.
Sedari tadi Luna dan cowok disampingnya Daniel hanya diam mendengarkan Maya dan Daniel asyik ngobrol.
“Eh kenalin, ini Naza anak IPA 1, ” ucap Daniel. Luna hanya mengangguk dan melempar senyum ke arah Naza.
“Udah yuk balik ke asrama.” Ajak Luna.
“Iya-iya, sabar napa.” kata Maya.
“Kita balik dulu ya,” pamit Maya. Luna dan Maya akhirnya meninggalkan dua cowok itu dan mulai beranjak menuju asramanya. Malamnya, Luna menatap langit-langit kamarnya karena nggak bisa tidur, kepikiran cowok itu.
Semenjak ia kenal sama Naza di warung Bi Inah sore itu, Luna dan Naza akhirnya pun semakin dekat. Menjelang penilaian akhir semester, Luna semakin giat dalam belajarnya karena ia termasuk siswi yang pandai, hanya saja dia hanya tak suka dalam pelajaran bahasa inggrisnya yang selalu mendapat nilai buruk, apalagi gurunya yang super killer itu. Dalam penilaian akhir semester ini ia tak mau nilai bahasa ingrisnya nggak ada kenaikan apalagi kalau menurun.
Sejak ia dekat dengan Naza, bahasa ingris Luna semakin membaik. Seminggu sebelum PAS mereka berdua sering belajar bersama setelah pulang sekolah, tentunya mata pelajaran bahasa ingrris. Setiap harinya Luna menghafal kosa kata lebih banyak dan sering nonton film luar agar ia bisa membiasakan berbahasa inggris. Tentunya mereka nggak hanya belajar berdua saja, tapi ada kedua sahabatnya yang selalu menemani setiap Luna belajar bersama Naza. Semua sahabat Luna selalu memberi semangat pada Luna.
Hari yang sudah ditunggu-tunggu, siswa-siswi SMA Mahardika Jaya pun akhirnya datang. PAS sudah didepan mata.