“Ayo anak-anak dikumpulkan, waktunya sudah selesai!” perintah Bu Shelly. Ulangan pun berakhir. Luna akhirnya pun merasa lega, tapi ia tidak puas dengan pekerjaannya tadi.
Satu minggu berlalu....
Tiba saatnya pembagian nilai bahasa inggris, Bu Shelly memanggil nama siswa satu-satu sesuai urutan nomer absen.
“Salma Luna!” panggil Bu Shelly sambil menyerahkan kertas hasil ulangan. Luna pun mengambil alih kertas tersebut dari tangan Bu Shelly.
“Jangan lupa belajar, kamu dalam mapel ibu selalu dapet nilai di bawah KKM, apa kamu nggak belajar?” Ucap Bu Shelly dengan mengangkat alis tebalnya itu.
“Belajar kok Bu, tapi sedikit, ” jawab luna dengan senyum tanpa dosanya.
“Pantesan nilaimu terus saja segitu, nggak ada peningkatan sama sekali!” suara Bu Shelly agak meninggi.
“Maaf Bu, nanti saya akan berusaha lagi di PAS nanti.” Ucap Luna sambil menunduk.
“Ya udah, sana kembali ke tempat duduk!”perintah Bu Shelly. Luna kembali ke tempat duduk dan ia meratapi nilai yang didapatinya. Sudah berkali-kali, bahkan jarang sekali aku dapet nilai diatas rata-rata dan sekarang aku harus merubah semuanya. Ucap Luna dalam hatinya.
Ketika pulang sekolah, saat Luna hendak menuju gerbang sekolah untuk membeli makan, ia melihat cowok berbadan tinggi melebihinya memakai tas yang dipakai di tangan sebelah kanan dan membiarkan sisi tas sebelah kirinya terurai sedang menuju kearah tempat parkir motor. Luna menyipitkan mata ingin melihat cowok itu dengan jelas.
“Bukannya itu cowok yang waktu itu ya?” gumam Luna pelan sambil tersenyum.