Keripik jengkol merupakan salah satu camilan unik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Lampung. Lampung, yang terkenal dengan keindahan alamnya dan budaya yang kaya, juga memiliki kuliner yang khas dan beragam, salah satunya adalah keripik jengkol.Â
Meski jengkol dikenal dengan rasa dan aroma yang menyengat, olahan keripiknya berhasil mengubah persepsi banyak orang terhadap makanan ini.Â
Keripik jengkol, dengan tekstur renyah dan rasa gurih, telah menjadi salah satu camilan favorit di berbagai kalangan. Cocok banget nih buat sobat pecinta kuliner atau sebatas ingin mencicipi jajanan gurih khas Sumatera Selatan.Â
Yuk langsung aja kita ulas tentang keripik jengkol khas Lampung, mulai dari sejarahnya, proses pembuatannya, cita rasa yang ditawarkan, hingga peranannya dalam budaya dan ekonomi lokal.
Sejarah Singkat Jengkol
Jengkol (Archidendron pauciflorum) adalah tanaman yang tumbuh subur di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Sejak zaman dahulu, jengkol telah menjadi bagian dari kuliner tradisional Indonesia.
Dalam berbagai suku dan budaya, jengkol sering diolah menjadi berbagai macam hidangan seperti semur jengkol, rendang jengkol, dan tentu saja, keripik jengkol.
Lampung, terletak di ujung selatan Pulau Sumatera, dikenal sebagai salah satu penghasil jengkol terbesar di Indonesia. Menurut BPS, Pada tahun 2022 berada di peringkat kelima dengan produksi jengkol sebanyak 13.403 ton. Budaya makan jengkol di Lampung telah berlangsung sejak lama, di mana jengkol sering diolah menjadi berbagai hidangan tradisional.Â
Seiring berjalannya waktu, masyarakat Lampung mulai mencari cara untuk mengawetkan dan memanfaatkan jengkol secara lebih efektif, terutama dalam bentuk camilan yang tahan lama dan praktis. Inilah yang melahirkan inovasi keripik jengkol khas Lampung.
Proses Pembuatan Keripik Jengkol