Mohon tunggu...
Muhammad Fachri Akmal
Muhammad Fachri Akmal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka ngomongin bola meski gak ngerti-ngerti amat.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sindrom Inferioritas Borussia Dortmund

23 Oktober 2024   07:10 Diperbarui: 23 Oktober 2024   07:19 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber: x.com/realmadrid

Real Madrid tampil perkasa setelah memaksa sang tamu, Borussia Dortmund, bertekuk lutut pada laga lanjutan UEFA Champions League musim 2024/25. Tak tanggung-tanggung, El Real melibas habis mereka dengan skor 5-2.

Laga yang berlangsung dini hari tadi tersaju dengan cukup sengit. Mulanya Dortmund memimpin terlebih dulu di babak pertama melalui Donyel Malen dan Jamie Bynoe-Gittens.

Namun, entah apa yang ada di pikiran pelatih Borussia Dortmund, yakniNuri Sahin. Sosok yang pernah membela kedua tim ini semasa menjadi pemain justru menunjukkan sikap inferior. Dirinya seakan tak pede dengan kemampuan para pemain dan taktik racikannya sendiri pasca babak pertama usai.

Alih-alih mempertahankan skema permainan yang sudah jelas terbukti berhasil di babak pertama, ia lebih memilih untuk fokus bertahan di babak kedua. Pelatih asal Turki ini bahkan menarik dua pencetak golnya guna memaksimalkan perubahan skema ini dengan memasukkan Waldemar Anton & Pascal Gross sebelum babak kedua berjalan 20 menit.

Secara teori, taktik tersebut memang terdengar bagus dan menjanjikan. Terlebih lagi, sebelumnya mereka baru kebobolan dua gol dari dua pertandingan UCL musim ini.

sumber: t-online.de
sumber: t-online.de
Namun, barang kali Nuri Sahin perlu sadar bahwa ada sebuah pepatah "if it ain't broke, don't fix it". Jika taktik yang diterapkan bisa berjalan dengan baik, maka jangan pernah berpikir untuk menggantikannya.

Hasilnya pun seperti yang sudah diketahui. Los Blancos yang dihuni pemain sekaliber Vinicius Jr, Kylian Mbappe, Jude Bellingham, dan Luka Modric pun memporak-porandakan barisan pertahanan Dortmund yang lebih mirip styrofoam ketimbang tembok beton di hadapan sang penguasa UCL.

Pasukan Carlo Ancelotti yang terlihat buntu di babak pertama dan hanya mampu memberikan satu shot on target, mendadak menjadi rakus bak politikus yang ditawari jabatan dan juga fulus.

Rudiger, Vazquez, dan Vinicius bergantian mencetak gol untuk menyempurnakan comeback Real Madird di hadapan publiknya sendiri.

Yang paling mentereng jelas Vinicius berkat catatan hat-tricknya. Pemain asal Brazil itu bahkan melakukan selebrasi dengan membuka baju dan menunjuk dirinya sendiri yang semakin menegaskan bahwa ia adalah calon peraih Ballon d'Or musim ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun