Mahasiswa rabithah yang berasal dari Gontor kampus 2, perjuangan mereka sangatlah terasa, kuliah ke kampus Rabithah dengan menggunakan bis 2 kali sehari. Apabila tertinggal oleh bis maka bingung lah mereka bagaiman cara berangkat kuliah. Tetapi dengan segala tantangan itu, mereka yang hadir disini tetap bisa menyelesaikan matkul-matkul yang ada dan skripsi mereka masing-masing.
Untuk para dosen, kami mahasiswa kampus rabithah memohon maaf, karena terkadang kami tiba-tiba hilang ketika perkuliahan, atau terkadang hanya izin meninggalkan kuliah lewat chat WA, dan terkadang beberapa rekan kami lebih mengutamakan lapangan daripada pelajaran. Kami mahasiswa kampus Rabithah sangat meminta maaf atas keterlenaan kami selama masa studi kami semua.
Empat Tahun sudah dilewati juga oleh mahasiswi mantingan baik reguler maupun guru, ditengah keterbatasan yang ada, tak menggoyahkan semangatt yang terpatri dalam setiap individu mahasiswi mantingan. Ambisi yang tinggi, niat dan kesungguhan dalam menjalani materi perkuliahan satu demi satu kini terselesaikan. pagi, siang, sore dan malam menjadi tapak sebenarnya langkah memasuki ruang kelas yang ada, mendengarkan dengan seksama materi yg diberikan dosen yang tampa pamrih mengajar. semua menjadi cerita tersendiri dalam perjalanan yang telah dilalui. Merajut asa, cinta dan cita-cita yang telah menguatkan serta membersamai kita selama menempuh pendidikan di Gontor hingga kita sampai di titik ini.. Meskipun dengan segala keterbatasan dan rintangan yang ada, tidak menurunkan semangat dan ambisi para mahasiswi Universitas Darussalam Gontor kampus Mantingan sehingga banyak mahasiswi yang memiliki prestasi akademis ataupun nonakademis dalam perkuliahan.
Hal ini tentu sangatlah baik, mengingat para mahasiswi ini semuanya merupakan pendidik pertama kepada anak-anak mereka dalam kehidupan rumah tangga kelak. Peran ibu sebagai pendidik pertama, sesuai dengan sebuah baik syair Arab yang berbunyi:
Ibu adalah madrasah yang pertama. Jika kamu menyiapkannya, berarti kamu menyiapkan masyarakat yang baik budi pekertinya
Ibu yang terdidik, In syaa Allah akan melahirkan anak-anak yang terdidik pula. Dan calon wisudawati Fakultas Tarbiyah pasti akan menjadi pendidik yang baik, pendidik anak-anak, pendidik keluarga, melahirkan anak-anak pejuang li i'lai kalimatillah in syaa allah di masa yang akan datang.
Hadiri yang berbahagia
Berikutnya, izinkan kami untuk mengutip sebuah ayat Al-Qur'an mengenai pengutusan Rasul yang dapat merepresentasikan tugas seorang Mudarris atau guru:
(: 129)
Artinya: Ya Tuhan kami, utuslah di antara mereka seorang rasul dari kalangan mereka, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu, mengajarkan kitab suci dan hikmah (sunah) kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (Al-Baqarah ayat 129)
Dari sebuah ayat diatas, dapat disimpulkan bahwa tugas seorang guru adalah membacakan atau menyebarkan ayat-ayat Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada murid-muridnya, mengajarkan Al-Qu'an dan Sunnah, serta menyucikan mereka atau membimbing murid-murid untuk selalu mengerjakan kebaikan.