Mohon tunggu...
Akmal M Roem
Akmal M Roem Mohon Tunggu... wiraswasta -

menyukai sesuatu yang mudah dipahami, enak dibaca, segar untuk dicerna, senang untuk dikerjakan. Guru SM-3T Aceh. Mengajar di pedalaman Kalimantan Barat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Corat-coret dinding Facebook (#1)

5 Agustus 2010   08:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:17 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


  • “tumbal. cara satu-satunya untuk masuk ke Aceh”. sudah dua yang meninggal. siapa lagi nantinya? waduh, yang berjanggut itu harus hati-hati ya,,, dikira teroris pula nanti. alamak, lucu nian negeri ini. (04 Maret 2010 jam 17:55)


  • Aslan itu binatang yang habat. baik dan bisa bicara. kuat sekali pun… Andai ada Aslan di sini pasti ditangkap semua orang-orang jahat… karena Aslan ndak pake senjata, jadi dia ngak asal menembak atau membunuh sembarang orang. hohoho…. (04 Maret 2010 jam 11:07)


  • Bahkan tak ada kata yang bisa kuwakilkan perasaan untuk menyanjungmu; Ibu. sulit kutemukan kata-kata itu padahal, aku ingin sekali mengatakan bahwa kaulah yang terbaik. kaulah segalanya. Sudah sepekan aku tak melihat wajah cantikmu, Ibu. Rindu sekali hati ini. . (25 Februari 2010 jam 23:04)


  • ternyata masih ada yang meninggal kena tembak di Aceh. penambak ikan pula yang kena sasaran. . . Pak teroris jangan ke Aceh lagi donk… kami takut dengar bunyi-bunyi senjata lagi. gara-gara kalian datang, bapak Kapolda kami jadi nambah tugas lagi. Padahal aksi kriminalitas lain terus berlanjut di berbagai tempat lainnya. . . (24 Februari 2010 jam 22:27)


  • dan Wali kami pun ternyata masih rindu pada gunung yg dlu pernah ia jadikan kampung halaman. tempat di mana ia mengulas strategi perang dan merubah cara pandang orang! Oh, sungguh kau masih ingat tentang cerita itu, wali.Bagaimana dengan generasi penerusmu? setelah mendapat jatah di ladang nista, mereka kini murka, wali. tak da lagi yg peduli dengan kegelisahan si kecil dari kampung murung ini. kami sedih, Wali. (22 Februari 2010 jam 9:12)


  • Kau tahu, aku juga rindu! Tapi, ego itu yang mengalahkan semua. Biarkan aku menikmati malam yang sedikit lagi juga akan mati. Mungkin sebuah kata maaf terlalu sulit kita temukan. tapi, sedari dulu aku tak pernah merasa menyalahkanmu. hanya saja waktu sedang tidak berpihak padaku. Adakah kau rindu? inginkah kau tersenyum lagi? pulanglah . . . (18 Februari 2010 jam 23:16)


  • Seperti terdampar di sebuah pulau. Tak ada siapapun di sini. Tiba-tiba diserang rindu yang begitu menyentak! belum pernah kurasa seperti ini sebelumnya. Apakah dia bisa meresakan hal ini? Huh.. mungkin saja, tidak! Sedetikpun tak terpintas olehnya untuk membelah waktu tuk mencari keberadaanku di pengasingan ini. (17 Februari 2010 jam 22:10)


  • Bagaimana kau mengatakan sepi jika orang sekelilingmu begitu ramai menyanjungmu. Tak seperti diriku yang hanya bisa menunggu kapan gundah ini punah. kosong! (17 Februari 2010 jam 7:59)


  • Negara kita bukan penganut fasisme dan juga tidak penah menolak pluralisme. Tapi, jangan jadikan kebebasan berekspresi itu sebgai ladang perusak moral. Hanya gara2 ingin hidup dan diakui layaknya sebagai manusia sempurna, kau telah mencoreng peradaban kaum kedua, kawan! semoga kau jg musnah seperti kaum luth sebelumnya. “Bercocok tanamlah pada ladang yg sudah di sediakan untuk melanjutkan generasi manusia bermoral” (15 Februari 2010 jam 23:54)


  • Valentine diperingati utk mengenang Santo Valentinus yg hanya ada dlm kayakinan Kristen. Kristen sendri sebagai institusi yang memulai propaganda perayaan tersebut, pernah menghapuskan penanggalan ini dari kalender gereja dengan alasan sejarah yang tidak jelas. Naif sekali jika umat Islam yang notabenenya “ikut-ilutan” justru menjadi vigur yang paling “getol” merayakan Valentine tersebut.(EM) (14 Februari 2010 jam 1:35)


  • Pasal 34: Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh LSM atau NGO karena pemerintah sudah tak sanggup!!! (14 Februari 2010 jam 0:39)


  • Kawan, inilah hidup yang mesti kita jalani. Biar bagaimanapun, dia tak akan pernah terbantahkan. Kita tidak akan selalu tertawa ceria, begitu juga sebaliknya. Sekarang, yang harus kita lakukan adalah ikhlas dan sabar menjalaninya. Kawan, aku di sini bukan untuk melihatmu menangis. Kau pasti kuat, aku tau itu! Tuhan punya rencana baik untuk kita. Tunggu saja! (10 Februari 2010 jam 22:32)


  • racun itu datang dari tanah taklukan, dari bandar tempat kapal angkut tanah cempaga menjual cerita kematian sultan, tanah pengasingan yang baru saja aku tinggalkan. (Azhari, Hikyat Racun Peranggi)….. (10 Februari v jam 12:11)


  • Masyarakat Indon-esia ini memang dididik untuk mengkritik. Makanya banyak orang yang besar mulutnya. semua masalah ada komentarnya. sedang solusi seperti mustahil ada. “sanggahlah aku, kau akan kenali aku dengan itu” (09 Februari 2010 jam 11:19)


  • Selamat malam, sayang! esok kampung kita akan terlihat sibuk sekali. ada yang hendak melepas rindu di sini. berkumpul sejenak. lalu pulang kembali. tak perlu risau… mari tidur sayang.. semoga esok kita bisa berjumpa dengan wajah-wajah yang tersenyum itu. senyum yang didatangkan malikat dari sudut mimpi kita yang indah. pejamkan matamu, sayang! we are one together!! aamovi. (08 Februari 2010 jam 1:12)


  • Saat Ini 726 Putra Aceh Studi S2 dan S3 di Luar Negeri (SI/4.2.10). . . dan yang akan pulang lagi ke Aceh untuk bekerja berapa orang ya? yang menetap dan bekerja di sana berapa jumlahnya? (04 Februari 2010 jam 13:10)


  • Mustahil merubah suatu kaum jika kau hanya bisa kentut lewat mulut, kawan. Terlalu banyak hal yang salah sudah kau cela! tapi, aku sendiri belum pernah melihat kau memberikan sebuah hati yang ikhlas untuk berbuat. Sampai kapan kau akan seperti itu? selalu mengutuk dan menyalahkan. Bukankah kau berhak untuk membantu kaum yang sedang gundah? (02 Februari 2010 jam 11:02)


  • Yang pernah kau larang, pernah kau benci, pernah kau caci, pernah kau maki, yang pernah kau hina, kini kau coba untuk menyantuninya. kau terlihat sangat akrab dengan itu. begitulah hidup ini! hah,,, kapan kau akan bisa melihat sesuatu tanpa didasari rasa dendam. kadang, yang benarpun menjadi salah bagimu, bahkan, yang tak ada kau jadikan wujud yang kau benci..begitu tidak santunnya perangai demikian, hai! (21 Januari 2010 jam 21:14)


  • “A world mired in poverty cannot be a world at peace” [Kofi Annan] (19 Januari 2010 jam 11:51)


  • Selamat Ulang tahun yang ke enam buat WH tersayang. Kado dari dalam jeruji kupersembahkan. Nikmatilah hasil tangkapan itu. Lalu intruksikan para pembikin grup mendukungmu itu agar segera enyah karena merasa telah berteman dengan makhluk ajaib ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. oh, kado yang amat indah, bukan? (13 Januari 2010 jam 0:07)


  • Orang-orang tidak menulis apa yang sedang di pikir. karena lebih memilih untuk menulis apa yang sedang dikerjakan. Ya, apalah itu. Takut salah berpikir. maka kerjakanlah apa yang bisa. menulislah apa yang kau kerjakan. ya, minimal kau akan menulis “berani-beraninya kau menulis tentang istriku tercinta. ku somasi kau!” atau apalah itu… yang penting, jangan berpikir lagi. mari membohongi facebook “meutuah” ini. (11 Januari 2010 jam 12:30)


  • tulislah beribu hal, teman. meski nantinya ada yang akan ikut dicekam juga, bahkan mungkin akan dilarang beredar pula. tak perlu risau dengan kuasa mereka yang dengan mudah me-nyo-ma-si sesuatu yang padahal tak perlu mereka lakukan. LAWAN! (10 Januari 2010 jam 0:56)


  • Banyak sekali grup dengang slogan “DUKUNG…” hehehe. apa saja yang “meulinteung” masuk kemari dan sila dukung. baiklah,, tolong bikin juga grup “DUKUNG UNTUK TIDAK KENTUT SEMBARANGAN” semoga ada satu juta pendukung. saya tak pandai. (08 Januari 2010 jam 18:55)


  • “Sekontroversial apapun status Kau, tak akan bikin Kau tenar seperti Luna Maya.” kata kawanku. Tapi, entahlah, padahal ingin sekali kutulis; “aku sesak pipis,menghujat pemerintah,meludahi pemimpin keparat,memaki pabrik rokok yang harganya mulai naik,melabrak kawan-kawanku y sibuk dengan poker” tapi aku tidak berani,takut ketenaranku melebih George Junus Aditjondro yang begitu naik darah menghajar Ramdhan Pohan. (06 Januari 2010 jam 15:47)


  • Infoainment itu haram karena bicara sambil “meuseulincah”. beragam hal dibicarakan, dari presiden, sampai cara Nyak Minah menjemur pakaian. aw… gara-gara sebuah kumpulan rujak pedas. bikinlah dosa dunia. karena itulah, berbicaralah apa adanya. tak perlu mengunjing, mengupat, bergosip. karena, hal demikian juga akan kita alami suatu saat nanti. Peu na asee meuseulincah uro nyo? woyoo.. woyoo… (05 Januari 2010 jam 9:40)


  • Tak lama lagi, kuah pliek, asam keueng, kareng teudhek, asam boh limeeng, asam sabee punah dari mulut-mulut muda-mudi Aceh. haha.. betapa hebat dan nikmatnya mbak mie, kfc, ayam penyet, ikan bakar, es kura-kura dan sebagainya itu. . ! campli pih hana payah peh le… (30 Desember 2009 jam 23:42)


  • Selamat jalan, Gus! semoga Indon akan lebih baik. seperti yang pernah kau harapkan. semoga mereka tidak lagi berpikir repot-repot. Akan selalu ada rindu untukmu, Gus! karena kau fenomenal dan pantas untuk dirindukan. Selamat jalan, Gus! semoga tuhan menempatkan kau di sisiNya. Amin!!! (30 Desember 2009 jam 21:49)


  • Dua ribu sembilan yang hampir punah. aww… banyak sekali cerita yang belum habis kita catat. tapi, dua ribu sepuluh sudah di depan mata. apakah masih ada masalah-masalah serupa tahun yang mau mati ini? sial betul jika akan seperti itu. karena, hari esok akan lebih buruk dari pada hari ini. mundurlah pemikiran negara kita. melarang yang seharusnya tak perlu dilarang pun terjadi nanti. hahahahaha… (29 Desember 2009 jam 17:46)


  • 5 tahun tinggal di barak pengungsian, bukan hal yang mengenakkan, tuan. kami berharap sesekali tuan mau singgah ke sini, lalu mengajak kami untuk jalan-jalan melihat rumah bagus2, meski bukan buat kami. melihat saja sudah cukup bagi kami. tapi, lakukan itu dengan ikhlas, dengan uang yang bersih, tuan! (26 Desember 2009 jam 23:07)


  • Apakah di Aceh sudah tidak ada lagi ulama? apakah orang Aceh sudah tak lagi bisa memimpin doa? Apakah orang Aceh sudah tak lagi bisa menjadi pemimpin zikir? Sudah tahun kelima, mereka peringati tsunami dan menghadirkan ustaz sinetron ke Aceh yang dulu pernah menjadi preman itu. “Ini ustaz pura-pura” kata kawanku!!! lalu bagaimana kalau kita pura-pura menghayati. pura-pura berlinang air mata. pura-pura histeris. (25 Desember 2009 jam 10:20)


  • kita adalah kejujuran. kita adalah semangat. kita adalah kemauan. kita adalah kepercayaan. kita adalah keikhlasan. kita adalah senyuman. kita adalah keindahan. kita adalah luka. kita adalah airmata. kita adalah perih. kita adalah tawa. kita adalah canda. kita adalah satu. kita adalah jiwa. kita adalah mata. kita adalah lara. kita adalah asa. kita adala keyakinan. kita adalah cinta. kita adalah kesempurnaan! (22 Desember 2009 jam 22:27)


  • Sejuta sayang untuk mama. tapi, apakah hanya sebatas ucapan? atau karena momentnya sedang demikian. setelah ini, apakah kata, “love u, mom.. sayang ibu, cintam ibu…..” masih tetap terkumandang jelas??? (22 Desember 2009 jam 11:11)


  • sepertinya tak akan pernah cukup waktu untuk dapat membalas cintamu padaku, mak! kau jadikan aku begitu mulia dan berharga. dan, kau pun begitu berarti dalam setiap detak jantungku. tak ada cinta yang lebih indah dibanding cinta emak padaku…. (22 Desember 2009 jam 8:33)


  • kawan, mengapa kau malu berbicara bahasa Aceh? takut dibilang, “ndak gaul?, ndak keren? ndak macho? ndak-ndak aja!!! (20 Desember 2009 jam 19:55)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun