Mohon tunggu...
Akmal M Roem
Akmal M Roem Mohon Tunggu... wiraswasta -

menyukai sesuatu yang mudah dipahami, enak dibaca, segar untuk dicerna, senang untuk dikerjakan. Guru SM-3T Aceh. Mengajar di pedalaman Kalimantan Barat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Corat-coret dinding Facebook (#1)

5 Agustus 2010   08:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:17 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


  • Banyak sekali grup dengang slogan “DUKUNG…” hehehe. apa saja yang “meulinteung” masuk kemari dan sila dukung. baiklah,, tolong bikin juga grup “DUKUNG UNTUK TIDAK KENTUT SEMBARANGAN” semoga ada satu juta pendukung. saya tak pandai. (08 Januari 2010 jam 18:55)


  • “Sekontroversial apapun status Kau, tak akan bikin Kau tenar seperti Luna Maya.” kata kawanku. Tapi, entahlah, padahal ingin sekali kutulis; “aku sesak pipis,menghujat pemerintah,meludahi pemimpin keparat,memaki pabrik rokok yang harganya mulai naik,melabrak kawan-kawanku y sibuk dengan poker” tapi aku tidak berani,takut ketenaranku melebih George Junus Aditjondro yang begitu naik darah menghajar Ramdhan Pohan. (06 Januari 2010 jam 15:47)


  • Infoainment itu haram karena bicara sambil “meuseulincah”. beragam hal dibicarakan, dari presiden, sampai cara Nyak Minah menjemur pakaian. aw… gara-gara sebuah kumpulan rujak pedas. bikinlah dosa dunia. karena itulah, berbicaralah apa adanya. tak perlu mengunjing, mengupat, bergosip. karena, hal demikian juga akan kita alami suatu saat nanti. Peu na asee meuseulincah uro nyo? woyoo.. woyoo… (05 Januari 2010 jam 9:40)


  • Tak lama lagi, kuah pliek, asam keueng, kareng teudhek, asam boh limeeng, asam sabee punah dari mulut-mulut muda-mudi Aceh. haha.. betapa hebat dan nikmatnya mbak mie, kfc, ayam penyet, ikan bakar, es kura-kura dan sebagainya itu. . ! campli pih hana payah peh le… (30 Desember 2009 jam 23:42)


  • Selamat jalan, Gus! semoga Indon akan lebih baik. seperti yang pernah kau harapkan. semoga mereka tidak lagi berpikir repot-repot. Akan selalu ada rindu untukmu, Gus! karena kau fenomenal dan pantas untuk dirindukan. Selamat jalan, Gus! semoga tuhan menempatkan kau di sisiNya. Amin!!! (30 Desember 2009 jam 21:49)


  • Dua ribu sembilan yang hampir punah. aww… banyak sekali cerita yang belum habis kita catat. tapi, dua ribu sepuluh sudah di depan mata. apakah masih ada masalah-masalah serupa tahun yang mau mati ini? sial betul jika akan seperti itu. karena, hari esok akan lebih buruk dari pada hari ini. mundurlah pemikiran negara kita. melarang yang seharusnya tak perlu dilarang pun terjadi nanti. hahahahaha… (29 Desember 2009 jam 17:46)


  • 5 tahun tinggal di barak pengungsian, bukan hal yang mengenakkan, tuan. kami berharap sesekali tuan mau singgah ke sini, lalu mengajak kami untuk jalan-jalan melihat rumah bagus2, meski bukan buat kami. melihat saja sudah cukup bagi kami. tapi, lakukan itu dengan ikhlas, dengan uang yang bersih, tuan! (26 Desember 2009 jam 23:07)


  • Apakah di Aceh sudah tidak ada lagi ulama? apakah orang Aceh sudah tak lagi bisa memimpin doa? Apakah orang Aceh sudah tak lagi bisa menjadi pemimpin zikir? Sudah tahun kelima, mereka peringati tsunami dan menghadirkan ustaz sinetron ke Aceh yang dulu pernah menjadi preman itu. “Ini ustaz pura-pura” kata kawanku!!! lalu bagaimana kalau kita pura-pura menghayati. pura-pura berlinang air mata. pura-pura histeris. (25 Desember 2009 jam 10:20)


  • kita adalah kejujuran. kita adalah semangat. kita adalah kemauan. kita adalah kepercayaan. kita adalah keikhlasan. kita adalah senyuman. kita adalah keindahan. kita adalah luka. kita adalah airmata. kita adalah perih. kita adalah tawa. kita adalah canda. kita adalah satu. kita adalah jiwa. kita adalah mata. kita adalah lara. kita adalah asa. kita adala keyakinan. kita adalah cinta. kita adalah kesempurnaan! (22 Desember 2009 jam 22:27)


  • Sejuta sayang untuk mama. tapi, apakah hanya sebatas ucapan? atau karena momentnya sedang demikian. setelah ini, apakah kata, “love u, mom.. sayang ibu, cintam ibu…..” masih tetap terkumandang jelas??? (22 Desember 2009 jam 11:11)


  • sepertinya tak akan pernah cukup waktu untuk dapat membalas cintamu padaku, mak! kau jadikan aku begitu mulia dan berharga. dan, kau pun begitu berarti dalam setiap detak jantungku. tak ada cinta yang lebih indah dibanding cinta emak padaku…. (22 Desember 2009 jam 8:33)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun