Orang tuanya pun bangga pada dirinya sejak mondok. Ia dianggap sudah bisa mandiri. Sopan dan berbakti. Dan bisa diatur. Sesuatu yang sangat ia syukuri dapat membuat orang tuanya bangga padanya.Â
********
Kita bisa belajar dari Kayla yang rela melepas gelimang hidup serba ada di rumah demi menuntut ilmu dan menghafal Al-Quran di pesantren.Â
Untuk anak seperti Kayla, yang rela mendobrak zona nyamannya demi masa depan dan membanggakan orang tua, maka sangat layak bagi kita untuk berdiri bertepuk tangan sebagai bentuk respek dan penghormatan kepadanya.Â
Seperti yang Kayla katakan, orang tuanya tetap memilih pesantren yang memiliki fasilitas yang memadai untuk sang buah hati. Demi pendidikan dan kenyamanan hidup anak. Ilmu diwariskan dalam ruang dan fasilitas yang buat nyaman.Â
Jadi, berdasarkan pengakuan Kayla, ternyata mondok di SPIDI menyenangkan. Tak membatasi. Mondok terasa nyaman dengan adanya fasilitas yang memadai dan kualitas pendidikan saling mendukung. Pelajaran agama, ilmu umum, dan life skillnya diajarkan. Bahasa Arab dapat, bahasa Inggris juga dapat. Ia dapat menghafal Al-Qur'an, dapat pula menghafal rumus pitagoras. Smart dan shalihah. Dengan begitu perjalanan menuju masa depan cerah dunia akhirat - insya Allah - berada di jalur yang tepat.Â
Penasaran merasakan pendidikan nyaman di pesantren seperti Kayla? Ayo mondok di SPIDI!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H