" Ustadz, ini sudah pukul 08.00. Waktu belajar sudah habis. Waktunya untuk nonton, Ustadz." Ujarku setengah berteriak.Â
"Siap, Elrika! " Sahut ustadz Nizar kepadaku.Â
Seketika kelas menjadi ramai oleh suara kembali. Kami senang sekali akan menonton.Â
"Ustadz, kita nonton film Qarin saja yah. Seru dan menegangkan." Usul Kirana.Â
"Iya, ustadz. Qarin aja." Tambah Qimora.Â
"Baik kalau begitu."jawab ustadz Nizar mengiyakan.Â
Film yang akan kami tonton adalah film Qarin. Sebuah film horor produksi dalam negeri. Lampu dimatikan. Jendela ditutup dengan gorden. Suasana kelas menjadi temaram. Mendekati suasana di bioskop. Kami duduk melantai. Film pun diputar di layar smart TV berukuran 60 inci milik kelas Arabic itu.Â
"Mama, aku takut." Teriak Noura sambil memelukku.Â
"Ah, gak usah nonton kalau takut." Protes Mariya.
Beragam ekspresi ketakutan yang teman-temanku tunjukkan. Beberapa kali Kirana memelukku ketika menyaksikan adegan horor. Noura selalu berteriak. Najla menonton sembari menutup mata dengan jilbabnya, tapi sesekali masih mengintip. Rasa penasaran pada film dan takut menontonnya bercampur jadi satu. Khadijah bahkan membelakangi TV tak berani menonton.Â
*************Â