Mohon tunggu...
Mudzakkir Abidin
Mudzakkir Abidin Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang suka menulis

Menulis adalah sumber kebahagiaan. Ia setara dengan seratus cangkir kopi dalam menaikkan dopamine otak. Jika kopi berbahaya jika berlebihan dikonsumsi, namun tidak dengan tulisan, semakin banyak semakin baik buat otak.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tim yang Diremehkan Itu Bernama PSM

16 Agustus 2022   07:37 Diperbarui: 16 Agustus 2022   07:55 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Eropa, para pelatih kelas dunia memang menekankan pemain untuk rajin berlari menekan lawan. Bahkan pelatih top seperti Galtier, Guardiola, dan Tuchel mengancam pemain yang malas bergerak meski memiliki visi permainan yang baik. Mungkin itulah yang coba ditiru oleh Bernardo Tavarez.

Bukan hanya fisik yang kuat, tapi juga taktikal yang hebat. Permainan PSM sangat enak terlihat. Banyak pemain muda mengisi starting line up. Umpan-umpan pendek menjadi lebih sering terlihat, sesuatu hal yang jarang terjadi di liga kita mengingat tim-tim lebih suka longpass. Entah mungkin karena kondisi lapangan yang buruk atau karena murni taktikal.

Tentunya apa yang PSM lakukan sekarang bukanlah semata untuk membuktikan bahwa anggapan para pecinta sepak bola Indonesia salah. Atau membungkam mereka. Tapi memang karena ingin menunjukan bahwa beginilah sepak bola murni dimainkan.

Sebagai orang Bugis Makassar yang tinggal di Makassar, saya sangat bangga terhadap pencapaian dan level permainan PSM awal musim ini. Tentunya tak ada tim yang sempurna. Lagi pula ini baru awal musim, tak boleh menjadikannya sebagai patokan utama. Jadi saya berharap dan berdoa semoga PSM bisa lebih baik lagi. Bisa lebih konsisten. Dan tentunya bisa meraih prestasi terbaik musim ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun