Mohon tunggu...
Muhammad AkhulMuslimin
Muhammad AkhulMuslimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG, seorang yang labil dalam segala hal, dan belum menemui bakat saya, tetapi saya mempunyai beberapa hobi seperti membuat script, olahraga, memasak, dan membuat eksperimen aneh.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Warga vs Negara, Tinjauan Ilmiah

9 November 2023   20:21 Diperbarui: 9 November 2023   20:27 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Lebih lanjut Aristoteles menekankan bahwa supremasi hukum harus didahulukan, majelis hakim yang berjumlah orang hanya memutus perkara dan ini dianggap hanya  konstitusi.

Dalam menentukan negara seperti apa yang terbaik dipraktikan belum bisa dipastikan karena negara terbentuk secara alamiah.

 Semuanya masih terjadi secara alamiah dan diharapakan pada kehidupan yang paling baik, yang di perintah secara lebih baik dengan kondisi yang memungkinkan.

 Situasi sosial politik di Athena begitu mempengaruhi pemikiran politik Aristoteles.

 Terutama dalam hal pembagian kelas, dalam negara kota pembagian kelas berdasarkan status sosial, politik dan ekonomi.

 Ada 3 tingkatan kelas di masa Aristoteles, kelas yang sangat kaya, kelas menengah dan kelas orang miskin.

 Hal ini dapat menimbulkan perbedaan politik, mendiskriminasi kelompok tertentu dalam kehidupan bernegara dan dapat berujung pada stabilitas negara.

 Namun menurut Aristoteles, kelas menengah adalah kelas yang menjaga keseimbangan kekuasaan dan berada pada level moderat antara kelas sangat kaya dan  kelas miskin.

 Oleh karena itu, kelas menengah memiliki populasi yang lebih besar dan lebih kuat dibandingkan dua kelas lainnya.

 untuk dapat mempengaruhi dua kelas yang tersisa dalam pengambilan kebijakan (Pasaribu, 2016).

 Bagi Aristoteles, kelas menengah "paling aman untuk menguasai Negara karena mereka tidak iri hati, seperti halnya orang kaya  iri terhadap kekayaan tetangganya dan orang miskin  iri terhadap kekayaan yang "dimiliki orang kaya" (Pasaribu , 2016).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun