Mohon tunggu...
Akhmad Mukhlis
Akhmad Mukhlis Mohon Tunggu... Dosen - Gandrung Sepak Bola, Belajar Psikologi

4ic meng-Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Timnas dan Ilusi Kontrol Kita

31 Desember 2021   15:33 Diperbarui: 1 Januari 2022   04:45 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: istockphoto.com

Langer (1975) menemukan bahwa kepercayaan orang terhadap peluang mereka untuk menang dipengaruhi oleh banyak faktor yang berbeda, bahkan tidak ada yang benar-benar memiliki hubungan langsung dengan peluang. 

Sebelumnya, banyak penelitian juga telah menetapkan bahwa orang memiliki kecenderungan untuk melihat hubungan sebab akibat di tempat yang sebenarnya tidak ada. Jenis fenomena ini secara luas dikenal sebagai ilusi kausalitas (illusion of causality). Ilusi kontrol adalah jenis tertentu dari ilusi kausal.

Konsep penting lain dari teori Langer adalah hipotesis "dunia yang adil." Konsep yang mirip dengan karma, percaya bahwa hal baik terjadi pada orang yang melakukan hal baik, dan hal buruk terjadi pada orang yang melakukan hal buruk. 

Seperti ilusi kontrol dan ilusi kausal lainnya, hipotesis dunia yang adil menempatkan penjelasan kausal untuk peristiwa tanpa harus menerapkan alasan atau logika yang tepat.

Olahraga, Cinta dan Harapan

Ilustrasi gambar: istockphoto.com
Ilustrasi gambar: istockphoto.com

Meski ilusi kontrol dapat terjadi dalam kejadian apapun dan kapanpun, namun riset membuktikan bahwa penggemar olahraga adalah jenis kelompok yang rentan dikendalikan oleh jenis bias kognitif ini. Kecintaan dan harapan adalah alasan utamanya. 

Kita sangat rentan terhadap perasaan bahwa kita memang memiliki pengaruh, terutama pada hal-hal yang sangat kita cintai dan harapkan. Padahal faktanya hal tersebut (seperti pertandingan Timnas) di luar kendali kita.

Kita sangat rentan terhadap perasaan bahwa kita memang memiliki pengaruh, terutama pada hal-hal yang sangat kita cintai dan harapkan.

Untuk mengurangi perasaan tidak berdaya, penggemar mengembangkan upaya untuk mengontrol hasil pertandingan. 

Evolusionis psikologi menyebut manusia sangat mencintai prediksi, untuk itu mereka telah menyempurnakan keterampilan mengumpulkan dan memproses informasi untuk menemukan pola teratur yang membantu mereka memprediksi hasil masa depan dari suatu peristiwa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun