“Ketika Tino kembali ke rumah dia selalu cerita tentang daerah pengembaraan serta petualangannya yang seru. Istri dan anak-anaknya mendengarkan dengan riang gembira. Sesekali mereka diajak ke hutan itu.”
“Sepulang dari pengembaraannya di Jogja, Tino, si jantan hitam ini hendak mengembara lagi ke hutan yang lebih jauh. Istrinya tahu hal itu, tapi anak-anak belum tahu, mereka sedang tertidur."
“Istrinya bertanya: Mau mengembara kemana lagi kau, Kak?”
“Tino menjawab: Aku mau ke hutan yang paling indah.”
"Dimana hutan itu?"
"Jauh di atas hutan ini"
"Kapan kau kembali?"
"Tidak tahu kapan, Dik."
"Seberapa indahkah hutan itu?"
"Jauh lebih indah dari hutan Nabire, Sorong, Biak, Merauke, Jogja, bahkan hutan Kalimantan, Amazon atau Skandinavia."
"Kapan kau kembali?"