Mohon tunggu...
Akhmadi Swadesa
Akhmadi Swadesa Mohon Tunggu... Seniman - Pengarang

Menulis saja. 24.05.24

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Biarlah Semua Jadi Kenangan

8 Oktober 2024   21:47 Diperbarui: 11 Oktober 2024   17:35 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Gambar ilustrasi sumber: via Kompas.com

Sudah ada beberapa orang yang menelpon, tapi tidak ada kelanjutannya. Yah, namanya menjual rumah, tentu saja tidak bisa secepat lakunya seperti menjual pisang molen. Harus sabar menunggu pembeli yang benar-benar serius. Bisa jadi, sampai Rafilus dan istrinya, Rismayana, pindah ke Borneo, rumah itu belum laku-laku juga.

Tiba-tiba Bi Sumi, asisten rumahtangga, muncul dari dalam rumah. "Pak-Bu, ada orang pakai mobil berhenti di depan rumah. Mungkin ada perlu...," ucap Bi Sumi.

Rafilus dan Rismayana berpandangan. Bersamaan dengan itu, handphone Rafilus melantunkan lagu yang indah, tanda ada yang menelpon. Rafilus memperhatikan si penelpon, tak ada namanya. Dia terima telpon itu.

"Ya, halo...," sambut Rafilus.

"Selamat sore, Pak. Kebetulan kami lewat depan rumah ini dan ada tulisan 'dijual.' Kami tertarik dan mampir. Ingin melihat-lihat dulu. Sekarang kami berada di halaman depan ini, kalau bisa bertemu Bapak pemiliknya?" kata suara itu, suara lelaki.

"Oh ya, tunggu. Saya sendiri. Sebentar saya ke luar," balas Rafilus.

Seorang lelaki berkaca mata hitam, nampak gagah, berdiri di samping mobil sedan berwarna biru muda, tersenyum menyambut kemunculan Rafilus dari dalam rumah. Mereka berjabat tangan dan menyebutkan nama masing-masing. Usia mereka nampak sepantaran saja. Kurang lebih empat puluh tahunan.

"Aswad."

"Rafilus."

"Bapak pemilik rumah ini? Rumah yang sangat bagus."

"Ya, benar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun