Mohon tunggu...
Akhmadi Swadesa
Akhmadi Swadesa Mohon Tunggu... Seniman - Pengarang

Menulis saja. 24.05.24

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Selangit Sesal

4 Agustus 2024   13:59 Diperbarui: 8 Oktober 2024   07:11 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Ilustrasi sumber: pixabay

Oleh: Akhmadi Swadesa

     BEBERAPA hari ini memang hujan turun lebat. Jalan menuju lokasi pertambangan batu bara yang tidak beraspal tentu saja menjadi becek. Kendaraan roda empat jarang yang mau nekad menerobos masuk ke kawasan itu, kecuali beberapa mobil perusahaan yang berkekuatan ganda alias 4 WD.
   

   "Kalau menunggu mobil perusahaan bakal lama, tidak pasti kapan adanya," kata satpam di pos penjagaan, kepada mister Lie, lelaki paruh baya yang berasal dari Korea, yang sangat pasih berbahasa Indonesia. Mister Lie ada urusan penting dengan pihak perusahaan tambang batu bara itu.
     

Baca juga: Rindu Kekasih

   "Ya, saya tahu itu. Mungkin tidak ada salahnya juga saya mau coba naik kendaraan lain. Karena saya perlu berurusan dengan cepat ini. Masih banyak urusan lain di ibukota yang harus diselesaikan," sahut mister Lie enteng dan ramah. "Saya mau coba naik ojeg motor saja. Karena dengan sepeda motor bisa pilih-pilih jalan yang tidak becek."
    

    Kebetulan saat itu, di bawah sebuah pohon yang rindang, ada seorang tukang ojeg berusia muda, sedang duduk di atas motornya sambil sibuk sendiri dengan handphone androidnya.
   

  Mister Lie bersuit memanggil. Tukang ojeg itu menoleh, lalu mengangguk. Menyalakan mesin motornya dan menghampiri mister Lie di pos penjagaan.

     Orang Korea itu nampak senang melihat tampang tukang ojeg itu, yang dinilainya baik dan bersahabat. Mister Lie mengutarakan maksudnya. Tukang ojeg itu mengangguk. Oke. Mister Lie segera naik ke boncengan. Sepeda motor matic ojeg itu segera meluncur masuk ke jalan kawasan pertambangan.
   

Baca juga: Kesal

  "Siapa situ punya nama?" tanya mister Lie.
    

 "Nama saya Tegar, Mister," jawab tukang ojeg.

     "Sudah berapa lama jadi seperti ini?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun