Mohon tunggu...
Akhmad Fawzi
Akhmad Fawzi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Pascasarjana Filsafat Islam

Membaca, Menulis, Merenung, dan Melamun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mendialogkan Al-Harakah Al-Jawhariyyah Mulla Shadra dengan Teori Keturunan Modifikasi Charles Darwin

1 Oktober 2024   22:12 Diperbarui: 1 Oktober 2024   23:50 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan teori Darwin tidak jelas siapa sosok yang bertanggung jawab atas evolusi biologis? Ini juga yang menuai kritik dari Mulyadhi Kartanegara bahwa bahwa ketidakjelasan soal siapa yang bertanggung jawab terhadap evolusi biologis, bagi Darwin 'seleksi alamiah' lah yang bertanggung jawab, namun apakah seleksi alamiah mendorong terciptanya evolusi biologis sedangkan dorongan utama ialah dorongan makhluk hidup untuk survive sehingga bisa beradaptasi dengan alam. J

ika dibandingkan dengan teori evolusi Rumi, teori Rumi lebih cocok dengan prinsip agama bahwa alam semesta berasal dan akan kembali pada Tuhan, sementara teori Darwin berhenti pada tataran fisik dan memutus daya ketuhanan (Kartanegara, 2007: 146-147). Juga teorinya Mull Shadr lebih jelas daripada Darwin, Al-Harakah Al-Jawhariyah Mull Shadr menyandarkan pada Tuhan dan akan kembali naik pada Tuhan. Sedangkan Darwin kesulitan menentukan siapa sosok yang menggerakan dan bertanggung jawab atas adanya evolusi biologis.

Evolusi Darwin dimulai pada tataran fisik yang ia sebut spesies yang dibagi menjadi spesies dan subspesies sementara Mull Shadr memulai teori Al-Harakah Al-Jawhariyah nya pada tataran non-fisik hingga fisik sampai kembali pada non-fisik. Dari segi keterarahan, Mull Shadr lebih terarah dari Charles Darwin. Tapi memang fokus Darwin bukan untuk memecahkan siapa yang menciptakan alam semesta ini tetapi bagaimana proses alam semesta ini terwujud sedemikian rupa walaupun berhubungan juga dengan sosok yang mengadakan alam semesta ini. 

Sedangkan Mull Shadr sebelum menguraikan teorinya, ia berpandangan bahwa sebuah wujud memiliki prinsip ambiguitas, disisi lain sebagai prinsip kesatuan namun juga sebagai prinsip kebinekaan, disamping sebagai aktualitas namun juga bisa sebagai potensialitas. Akhirnya, ia berkesimpulan bahwa potensialitas itu lah yang menyebabkan adanya gerakan. Gerakan terjadi tidak dengan sendirinya, tentu ada yang menggerakan yaitu Al-Haqq.

Referensi:

Darwin, Charles. The Origin of Species by Means of Natural Selection. New York: Cambridge University. 2009.

Kartanegara, Mulyadhi. Gerbang Kearifan: Sebuah Pengantar Filsafat Islam. Jakarta: Lentera Hati. 2006.

Kartanegara, Mulyadhi. Lentera Kehidupan. Bandung: Mizan. 2017.

Kartanegara, Mulyadhi. Mengislamkan Nalar: Sebuah Respons terhadap Modernitas. Jakarta: Erlangga. 2007.

Nasr, Seyyed Hossein dan Oliver Leaman. Ensiklopedia Tematis Filsafat Islam; Buku Kedua. Bandung: Mizan. 2003.

Purnomo, Herry. Filsafat Sains, Intelektualisme dan Riset Untuk Perubahan. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun