Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana menjadi Guru Inspiratif, di Tengah Degradasi Moralitas Anak Bangsa

25 November 2022   08:33 Diperbarui: 25 November 2022   10:26 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Guru akan menjadi contoh bagi anak didiknya, baik ucapan maupun tindakannya dilingkungan sekolah, Sumber : SekolahDasar.net

"Momentum hari Guru Nasional yang jatuh pada Hari ini, Jumat (25/11), sebagai momen untuk mengevaluasi diri, baik mengevaluasi diri kita sendiri sebagai seorang pendidik, maupun mengevaluasi dan mengoreksi anak didik secara keseluruhan"

Pendidikan merupakan tonggak dari sebuah peradaban, Instansi pendidikan memiliki peran penting terhadap pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Pembangunan SDM merupakan hal yang utama atas maju dan tidaknya bagi sebuah negara, karena dengan jalur pendidikan dan peran dari seorang guru yang akan mengantarkan anak didik, menuju dan menjadi manusia paripurna.

Momentum hari guru Nasional, sebuah peringatan bagi kita semua akan pentingnya pendidikan bagi generasi penerus bangsa ini dintengaj perubahan dan perkembangan zaman yang semakin pesat.

Peran tekhnologi dan informasi terhadap perkembangan anak didik, baik secara langsung maupun tidak langsung, cukup besar pengaruhnya terhadap pembentukan pola pikir dan perilaku anak didik.

Sehingga dengan pesatnya perkembangan dan perubahan zaman, menjadikan generasi penerus bangsa cukup mengkhawatirkan, sebab indikasi adanya ketidakseimbangan antara pesatnya ilmu pengetahuan dengan tindakan atau perilaku yang cenderung amoral.

Momentum hari guru Nasional menjadi momen untuk instrospeksi diri, evaluasi diri dalam rangka untuk melakukan pembenahan di segala bidang, terutama pada aspek perkembangan attitude yang cenderung tidak memiliki batasan, sehingga anak didik dan guru, sudah seperti teman saja dsn tidak ada batasannya.

Ditengah perubahan dan terjadinya Degradasi moralitas anak didik, bagaimana caranya seorang pendidik mampu menjadi guru yang inspiratif untuk membangun pola pikir yang konstruktif, serta menjaga nilai-nilai moralitas yang terus terkikis oleh perubahan dan perkembangan zaman.

Pertama : Seorang Guru adalah contoh yang cenderung akan menjadi cermin bagi anak didiknya

Seorang guru atau pun pendidik, bukanlah manusia yang paling sempurna, sebab kesempurnaan itu hanyalah milik Tuhan semata.

Para guru atau pun pendidik, sama-sama berupaya untuk bisa menjadi contoh yang baik bagi para anak didiknya.

Karena tidak bisa dipungkiri segala gerak gerik guru akan dilihat dan dipandang oleh anak didiknya, yang kemudian akan dicontoh menjadi sebuah sikap.

"Ketika guru kencing berdiri, maka anak didik akan kencing berlari", istilah diatas kerap dijadikan sebuah gambaran bahwa seorang guru baik perbuatan, pikiran, ucapan maupun tindakannya, cenderung akan ditiru oleh anak didiknya.

Maka seorang guru atau pun pendidik, harus memberikan contoh yang bagus, baik pada aspek perilaku, ucapan, pikiran, serta sikapnya, karena apa yang dilihat, didengar dan dirasakan oleh anak didik akan menjadi contoh yang kecenderungannya akan ditiru.

Kedua : Memiliki Ilmu yang tinggi tidaklah cukup, tanpa di imbangi dengan akhlaq yang baik 

Setiap guru atau pun pendidik akan berupaya dengan sebaik mungkin untuk menjadi contoh yang baik bagi anak didiknya.

Meski seorang pendidik juga memiliki banyak kekurangan yang harus dibenahi dan terus berupaya melakukan instrospeksi diri.

Memiliki pengetahuan yang cukup dan tinggi, belumlah cukup tanpa diimbangi dengan nilai-nilai dan perilaku yang baik, sebagai sebuah gambaran bagi anak didik.

Karena semua aspek yang cenderung akan ditiru oleh anak didik, baik ucapan, tindakan, maupun perilaku yang sudah menjadi kebiasaan dari seorang guru tersebut.

Momentum hari guru nasional, sebagai sebuah momen untuk terus mengevaluasi diri sebagai tindakan untuk memperbaiki diri yang efeknya cukup besar bagi anak didik.

Ilmu pengetahuan dengan diimbangi dengan akhlaq yang baik, pastinya akan menjadi inspirasi bagi anak didik, sehingga anak didik cenderung akan meniru perilaku yang baik itu sebagai sikap hidup dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga : Guru Inspiratif, Yang mampu meningkatkan potensi anak didik, baik secara fisiologis maupun secara psikologis.

Secara sederhana anak didik memiliki tiga potensi yang harus di gali di dalam diri mereka, yakni kemampuan intelegensianya, Psikomotoriknya, serta potensi afektifnya.

Tiga komponen ini yang ada dalam diri manusia, utamanya anak didik, baik sebagai objek maupun subjek dalam pendidikan kita hari ini, pastinya potensi tersebut harus terus digali, supaya potensi anak didik, keinginan dan cita-cita mereka mampu untuk dicapai.

Potensi Afektif, Psikomotorik dan potensi Intelegensia anak didik sudah tercakup dalam diri manusia, sebagai potensi yang harus diseimbangkan, baik secara psikologis maupun secara fisiologis.

Dua kemampuan yang harus berimbang baik secara fisik maupun mentalitas, merupakan potensi terpendam yang harus terus digali, dan seorang pendidik harus mampu melakukan stimulasi agar supaya potensi anak didik terus tumbuh dan berkembang, sehingga kemampuan anak didik terus keluar dan pada gilirannya akan menjadi sebuah bekal bagi diri mereka sendiri suatu saat nanti.

Dengan demikian potensi baik secara fisiologis maupun secara psikis harus bergerak dan berjalan secara seimbang, sehingga potensi generasi penerus bangsa ditengah pesatnya arus informasi dan tekhnologi mampu diseimbangkan, sehingga pergeseran dan terjadinya Degradasi moralitas bisa diperbaiki sedini mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun