Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana menjadi Guru Inspiratif, di Tengah Degradasi Moralitas Anak Bangsa

25 November 2022   08:33 Diperbarui: 25 November 2022   10:26 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Guru akan menjadi contoh bagi anak didiknya, baik ucapan maupun tindakannya dilingkungan sekolah, Sumber : SekolahDasar.net

Ketiga : Guru Inspiratif, Yang mampu meningkatkan potensi anak didik, baik secara fisiologis maupun secara psikologis.

Secara sederhana anak didik memiliki tiga potensi yang harus di gali di dalam diri mereka, yakni kemampuan intelegensianya, Psikomotoriknya, serta potensi afektifnya.

Tiga komponen ini yang ada dalam diri manusia, utamanya anak didik, baik sebagai objek maupun subjek dalam pendidikan kita hari ini, pastinya potensi tersebut harus terus digali, supaya potensi anak didik, keinginan dan cita-cita mereka mampu untuk dicapai.

Potensi Afektif, Psikomotorik dan potensi Intelegensia anak didik sudah tercakup dalam diri manusia, sebagai potensi yang harus diseimbangkan, baik secara psikologis maupun secara fisiologis.

Dua kemampuan yang harus berimbang baik secara fisik maupun mentalitas, merupakan potensi terpendam yang harus terus digali, dan seorang pendidik harus mampu melakukan stimulasi agar supaya potensi anak didik terus tumbuh dan berkembang, sehingga kemampuan anak didik terus keluar dan pada gilirannya akan menjadi sebuah bekal bagi diri mereka sendiri suatu saat nanti.

Dengan demikian potensi baik secara fisiologis maupun secara psikis harus bergerak dan berjalan secara seimbang, sehingga potensi generasi penerus bangsa ditengah pesatnya arus informasi dan tekhnologi mampu diseimbangkan, sehingga pergeseran dan terjadinya Degradasi moralitas bisa diperbaiki sedini mungkin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun