Sepakat akan pembangunan ekonomi pasca pandemi
Pandemi covid 19 yang ditengarai masuk pada gelombang ke 4 dan munculnya wabah baru berupa cacar monyet (monkey Vox) juga menjadi perhatian dunia saat ini.
Masih di kutip dari sumber yang sama, menurut Kemenlu RIÂ "Kunjungan ini telah berhasil memperkokoh kerja sama ekonomi," kata Retno dalam keterangan pers, Kamis (28/7/2022) malam, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Dalam lawatan ini, Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri China Li Keqiang, Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Kaisar Jepang Naruhito, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, serta para pemimpin perusahaan di tiga negara tersebut.
Posisi Indonesia saat ini masih cukup diperhitungkan oleh negara-negara lain, Mengingat Potensi Indonesia dari aspek kekayaan Alam, SDM, adat dan Budaya merupakan potensi yang masih dilirik oleh negara-negara lain untuk bisa dikerjasamakan.
Lewat Lawatan Presiden Jokowi ke 3 Negara Asean Tersebut telah menyepakati kerjasama yang strategis, meliputi penguatan ekonomi, politik, sosial, di tengah rivalitas dan persaingan global yang saat ini terus terjadi
Disamping hal diatas RI - China juga menyepakati adanya kerjasama pertukaran orang, dimana para pelajar dari tirai bambu bisa lebih mudah untuk dipulangkan, sehingga berdampak pada sektor wisata dan pendidikan.
Pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol
Disamping berkunjung ke China, Presiden Jokowi melanjutkan perjalanannya ke Korea Selatan, dan bertemu langsung dengan Presiden Yoon Suk- Yeol dikantor Kepresidenan Yongsan, Seoul pada Kamis sore (28/07/2022)
Kunjungan presiden Jokowi ke Korea Selatan juga tidak lepas dari misi untuk melakukan kerjasama bilateral yang transparan, inklusif dan mengedepankan konsep saling menguntungkan.
Dengan Korea Selatan kesepakatan kerjasama bilateral berkaitan dengan keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Baru, yakni Ibu Kota Nusantara (IKN).