Kemerdekaan anak dalam konteks belajar sangatlah penting, mengingat anak memiliki daya kreatif dan imajinatif yang sudah dimiliki sejak mereka lahir.
Orang tua dan guru, hanya sebagai pendamping untuk membimbing, mengarahkan, mengontrol dan memberikan stimulasi untuk menggali potensi yang terkandung dalam diri anak.
Itulah hakikat dari kemerdekaan anak dalam konteks belajar, sehingga fokus dan konsentrasi lebih terarah dengan tetap melalui bimbingan dari seorang guru.
5. Melatih Fokus anak dengan mainan yang disukai
Saat ini sudah banyak mainan yang bersifat edukatif yang mampu merangsang anak untuk bisa belajar dengan senang.
Mainan yang memiliki nilai-nilai edukatif merupakan pilihan bagi pengelola pendidikan, khususnya yang masih berada ditingkat paling dasar yakni PAUD.
Dengan cara melatih anak dengan mainan bernilai edukatif, pastinya akan merangsang daya pikir dan potensi anak untuk lebih giat dan lebih senang lagi untuk belajar, tanpa ada paksaan dari siapapun, termasuk tidak ada paksaan dari gurunya.
6. Memberikan ruang olah rasa dan olah raga
Cara yang keenam ini tidak lain bertujuan menjaga keseimbangan dalam proses belajar mengajar.
Menciptakan ruang yang nyaman, aman, dan pergerakan yang memadai bagi anak, tentu menjadi suatu keharusan bagi pengelola pendidikan, terutama yang masih berada ditingkat yang paling dasar.
Anak yang masih berada di tingkat PAUD, memang tidak bisa kita pungkiri, mereka teramat suka bergerak, bahkan ada yang hiperaktif yang terkadang membuat orang tua dan gurunya kewalahan menghadapinya.