Pantai Bandealit yang terletak di Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember ini merupakan kekayaan alam yang sangat luar biasa, Bandealit merupakan wisata yang termasuk pantai selatan dengan pemandangan akan keindahannya yang eksotik"
"
Siapa yang tidak mengagumi keindahan pantai yang satu ini, pantai wisata Bandealit yang dikelilingi hutan lindung meru Betiri ini menawarkan kesejukan dan keindahan yang membuat kita betah untuk mengunjunginya.
Tetapi untuk menuju wisata yang satu ini, harus mempersiapkan tubuh yang fit dan mental tang kuat, pasalnya untuk sampai pada salah satu Syurga dunia itu, harus melalui jalan terjal dan bebatuan.
Tentu saja untuk sampai pada lokasi tersebut haruslah berakit-rakit dahulu, sehingga banyak tantangan yang harus dilalui.
Barangkali bagi para petualang yang sudah terbiasa dengan jalanan terjal dan bebatuan, tentu saja tidak akan kerepotan dengan tantangan untuk sampai pada Taman Nasional Meru Betiri ini.
Arah menuju pantai Bandealit ini, anda bisa datang ke kota Jember, dan melalui perjalanan dari perempatan kelurahan Mangli menuju arah selatan sampai di kecamatan Ambulu, dari perempatan kecamatan Ambulu itulah, am di a bisa mengambil jalur kiri menuju arah selatan melewati kota Blater, menuju Desa Wonoasri, Curahnongko dan sampailah di Desa Andongrejo.
Dari desa Andongrejo inilah, perjalanan yang penuh dengan tantangan untuk menguji adrenalin anda, jika pakai mobil off road di musim sekarang sangatlah cocok sekali.
Dilansir dari Wikipedia.org, Taman Nasional Meru Betiri masuk dalam wilayah Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi. Luas kawasannya adalah 52.626,04 hektare.Â
Selama tahun 1931 hingga 1938, kawasan Taman Nasional Meru Betiri merupakan kawasan hutan lindung yang dikelola berdasarkan hukum pemerintah Hindia Belanda. Pada tahun 1972, kawasan tersebut ditetapkan sebagai suaka margasatwa untuk harimau Jawa oleh Kementerian Pertanian dengan luas 50.000 ha.Â
Luas suaka margasatwa ini bertambah menjadi 58.000 hektare setelah menambahkan bekas lahan perkebunan, hutan lindung dan kawasan pesisir pantai selatan Pulau Jawa.Â
Lahan tersebut kemudian ditetapkan menjadi taman nasional pada tahun 1997 oleh Kementerian Kehutanan dengan hanya mengambil bagian kawasan hutan.
 Ekosistem di Taman Nasional Meru Betiri ada lima macam, yaitu hutan pantai, hutan payau, hutan hujan tropika, hutan rawan dan reofit.
 Jenis flora yang tumbuh sedikitnya 500 jenis yang dimanfaatkan sebagai obat dan penghidupan masyarakat setempat.Â
Selain itu, sedikitnya ada 325 jenis fauna yang terdiri dari mamalia, reptil, burung, serangga, bivalvia dan antropologi.Â
Jenis flora endemik yang tumbuh di dalamnya adalah bunga padmosari. Sedangkan jenis fauna endemik yang hidup di dalamnya adalah macan tutul banteng, kijang, burung merak, elang jawa, kukang, lutung jawa dan penyu.
Disamping itu pula kawasan Taman Nasional Meru Betiri juga tumbuh bunga Raflesia yang memang dilindungi oleh pemerintah setempat.
Jika di pulau Jawa sudah memiliki tempat-tempat wisata Seperti puncak Bogor, Borobudur, Bali, Bromo, dan di Kabupaten Jember pun ada pantai Bandealit yang tak kalah eksotisnya.
Mengapa Pantai Bandealit yang cantik nya maksimal ini tidak terkelola dengan baik ?Â
Disinilah problem yang seharusnya segera dituntaskan oleh pemerintah pusat, apakah pengelolaan tersebut harus dikelola oleh Pemerintah Daerah atau pusat, sehingga disini menimbulkan kerancuan pada aspek pengelolaannya, sehingga pantai Bandealit terkesan terbengkalai.
Tentu saja karena belum terkelola dengan baik, karena akses jalan menuju ke tempat wisata yang eksotis tersebut menjadi sepi pengunjung, hanya bagi para petualang yang menyukai tantangan saja yang pastinya sudah sampai ketempat tersebut.
Tarik ulur persoalan pengelolaan wisata Bandealit ini, baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat masih belum terintegrasi dengan baik, walaupun saat ini Bupati Jember, H. Hendi Siswanto, sudah berjanji pada masyarakat dusun Bandealit untuk segera membenahi jalan utama menuju pantai tersebut.
Dusun Bandealit, Desa Andongrejo Pemukiman yang dekat dengan Pantai Yang Cantik nan eksotik
Dusun Bandealit, Desa Andongrejo, dihuni sekitar 1000 jiwa. Masyarakatnya yang hidup dengan bercocok tanam, menjadi buruh perkebunan, Nelayan , dan mancari Nafkah di tengah hutan merupakan aktivitas mereka setiap hari.
Jika anda hendak berpetualang ke Taman Nasional Meru Betiri dan melanjutkan sampai ke pantai Bandealit, maka jangan lupa singgah di Dusun Bandealit untuk mengenal ragam budaya masyarakat sekitar.
Pantai Bandealit ini meski akses jalannya penuh dengan tantangan, karena jalan yang harus dilewati terjal dan bebatuan, namun tidak menjadikan para wisatawan untuk berkunjung ke pantai tersebut.
Para wisatawan yang sudah hadir ke pantai Bandealit, tidak hanya dari dalam negeri saja, namun dari berbagai manca Negara pun sudah banyak yang mengunjungi pantai Bandealit.
Oleh karena itu pantai Bandealit merupakan wisata yang memiliki potensi yang besar, ketika pariwisata tersebut terkelola secara maksimal, terutama perbaikan jalan sebagai satu-satunya akses jalan, terutama Jalan Tol melalaui Jalur selatan pun sudah sangat dekat dengan pantai Bandealit.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H