Dalam ruang tekhnologi yang sudah serba caanggih ini, kerapkali banyak logika tak bertuan hanya dalam rangka menjatuhkan lawan.
Semua dilakukan juga tidak lepas dengan faktor kepentingan yang banyak mendominasi hawa nafsu manusia, sehingga melupakan akal jernih, hanya demi memenuhi hasrat semata.
Sering kita melihat membaca para akrobatik dimedia sosial yang memanfaatkan kecanggihan tekhnologi dengan kemampuan logika tanpa harus terlihat orangnya, sehingga memunculkan banyak tanda tanya, bahkan tidak sedikit anonim yang menjustifikasi dengan kemampuan tekhnologi untuk memberangus para kompetitornya.
Logika tak bertuan muncul dengan identitas yang samarÂ
Lalu muncul dalam benak, sejauh mana kinerja Cyber Crime menanggulangi kejahatan dalam dunia digital? Ketika satu tertangkap, maka gantinya lebih banyak lagi berseliweran.
Apakah Cyber Crime mampu menanggulangi kejahatan tersebut sampai pada akar rumput? Disinilah masih penuh dengan tanda tanya, sebab kejahatan dengan pemanfaatan kecanggihan tekhnologi semakin tinggi.
Lantas apa antisipasi Cyber Crime menanggulangi kejahatan dalam derasnya arus informasi yang begitu cepat ini?Â
Disinilah tantangan besar bagi Cyber Crime yang bertugas menanggulangi kejahatan dalam dunia Maya, sehingga banyaknya logika tak bertuan yang kerap melakukan tipu daya secara sistematis, struktural dan massif mampu di tanggulangi dengan baik.
Karena tidak bisa dipungkiri ada banyak logika tak bertuan yang menebarkan huru hara dan kebencian yang di unggah dengan pemanfaatan tekhnologi.
Bahkan identitasnya pun akan disamarkan untuk melancarkan aksi kejahatannya, tidak hanya masyarakat umum saja yang bisa di serang, sistem tata negara pun juga bisa terancam dengan pemanfaatan canggihnya tekhnologi ini.
Kebebasan berpendapat tanpa ada pertanggung jawabanÂ