Wawasan seseorang bisa di lihat dari cara berpikir dan berkomunikasi, di mana seseorang dengan bekal wawasannya. Maka ia akan melihat sesuatu dari perspektif yang menyeluruh, sehingga ia akan mengetahui berbagai persoalan mulai dari hilir sampai ke hulu.
2. Sabar, ramah, murah senyum, pengertian, serta bertanggung jawab
Bos yang baik tentu memiliki keluasan hati untuk bersabar, serta menerima segala risiko yang akan terjadi.
Sabar bukan berarti tunduk terhadap suatu kesalahan, namun sabar yang di maksud di sini adalah melawan dan memperbaiki segala bentuk kesalahan baik yang bos perbuat maupun diperbuat oleh bawahannya.
Bos yang baik juga cukup ramah pada semua orang, dan selalu merendahkan hati, karena memiliki wawasan yang luas. Meski ia ramah pada setiap bawahannya, namun seorang bos tetap memiliki sikap yang tegas, sehingga tidak dipandang rendah oleh bawahannya.
Disamping ramah, seorang bos juga murah senyum pada setiap orang, dimana senyum menunjukkan keluasan hati untuk menerima kelemahan dan kekurangan masing-masing bawahannya.
Seorang bos yang baik juga memahami dan mengerti pada masing-masing tupoksi bawahannya, bahkan si bos paham betul kesulitan, keluh kesah yang di rasakan bawahannya.
Di samping hal di atas, bos yang baik akan memahami situasi dan kondisi masing-masing bawahannya, sehingga ia mengerti kapan harus melakukan perintah (instruksi), kapan ia harus melakukan komunikasi yang bersifat kordinatif, dan kapan ia harus melakukan impresif.
Karena semua hal yang di lakukan oleh bawahannya, si bos sangat sadar bahwa muara dari berbagai hal yang telah dilakukan oleh bawahannya, pada akhirnya bermuara pada si bos sebagai bentuk tanggung jawab untuk menggerakkan roda perusahaan.
3. Ahli dalam komunikasi dan negosiasi
Seorang bos  yang baik di samping memiliki wawasan yang luas dan kesabaran, ia juga di tuntut ahli dalam melakukan komunikasi, di mana ada berbagai macam bentuk gaya komunikasi dari seorang bos yang menyenangkan.