Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Shopaholic dalam Diri, Antara Hobi dan Gangguan Mental

19 Mei 2021   17:11 Diperbarui: 20 Mei 2021   02:56 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Pembeli Kodependen 

Membelin suatu barang hanya karena untuk di cintai dan disukai oleh pasangan atau orang lain di sekitarnya.

6. Pembeli Bulimia 

Membeli hanya untuk di kembalikan, lalu kemudian membeli lagi.

7. Pembeli Kolektor 

Kecenderungan untuk membeli satu set barang secara lengkap.

Ilustrasi: via www.hellosehat.com
Ilustrasi: via www.hellosehat.com
Dari 7 kategori di atas, kita masuk dalam kategori yang mana, dan memiliki kecenderungan seperti apa dalam hal. Berbelanja baik secara ofline maupun secara online?

Shopaholic merupakan gejala kejiwaan yang dimiliki oleh manusia, tetapi gejala seseorang tidak bisa kemudian dikatakan Shopaholic. Penting dan perlu kita cermati sebagai gejala kejiwaan dan mengenali ciri-ciri Shopaholic antara hobi dan gangguan mental. Beberapa hal yang perlu kita amati mengenai gejala Shopaholic adalah sebagai berikut:

1. Shopaholic berusaha sekuat tenaga untuk selalu di sukai oleh orang lain

Shopaholic memiliki kepribadian yang baik dan menyenangkan, serta tidak kasar terhadap orang lain. Kecenderungan karakter yang terisolir inilah yang menyebabkan perbedaan antara shopaholic dan non-spaholic berbeda.

Kecenderungan untuk berbelanja dan berinteraksi merupakan wahana yang sangat menyenangkan, dan Spaholic cenderung sangat baik dengan penjual sebagai hukum sebab-akibat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun