Mohon tunggu...
Akhmad Bumi SH
Akhmad Bumi SH Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keabadian Cinta

5 November 2018   06:39 Diperbarui: 5 November 2018   07:09 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makhluk yang paling bahagia di akhirat adalah yang paling kuat kecintaannya kepada Tuhan. Melihat Tuhan merupakan puncak kebaikan dan kesenangan. Bahkan kenikmatan surga tidak ada artinya dengan kenikmatan perjumpaan dengan Tuhan.

Meminta surga tanpa mengharap perjumpaan dengan-Nya merupakan tindakan sia-sia dalam terminologi sufi dan manusia pencinta.

Seorang Aqwiya (orang-orang yang kuat kecintaannya pada Tuhan) akan menjalankan ibadah sebagai media untuk melepaskan rindu kepada Rabbnya, mereka senang jika menjalankan ibadah dan menanti-nanti ibadah berikutnya, karna bukan sebagai tugas yang memaksa.

"Ada hamba yang beribadah kepada Tuhan karena ingin mendapatkan imbalan, itu ibadahnya kaum pedagang. Ada hamba yang beribadah karena takut siksaan, itu ibadahnya budak, dan ada sekelompok hamba yang beribadah karena cinta kepada Tuhan, itulah ibadahnya orang benar", kata Ali bin Abi Thalib.

Seorang pecinta akan berhias wangi dan rapi saat menghadap Tuhan, melebihi saat pertemuan dengan orang yang paling ia sukai. Bahkan mereka kerap menangis dalam ibadahnya. Kucuran air mata para pecinta merupakan bentuk ungkapan kerinduan dan kebahagiaan saat berjumpa dengan-Nya.

Mencintai Tuhan dapat di pelajari lewat tanda-tanda-Nya yang tersebar di seluruh ufuk alam semesta.

Pada saat yang sama, pemahaman dan kecintaan kepada Tuhan dimanifestasikan ke bentuk yang lebih nyata dengan amal saleh dan akhlakul karimah yang berorientasi dalam segenap aspek kehidupan, itulah nilai yang terdalam.

"Aku tidak menjadikan Ibrahim sebagai kekasih (khalil), melainkan karena ia memberi makan fakir miskin dan sembayang ketika orang-orang terlelap tidur". Hadits Qudsi.

Cinta kepada Tuhan diterjemahkan ke dalam cinta kemanusiaan yang lebih kongkrit, bersikap dermawan dan memberi makan fakir miskin. Mencintai Tuhan berarti menyayangi anak-anak yatim, membantu saudara-saudara yang di timpa bencana, mencintai sesama manusia tanpa memandang asal usul, golongan maupun warna kulit, serta memberi sumbangan kepada kaum dhuafa dan orang lemah lain yang membutuhkan sebagai kabar gembira.

Rasulullah Saw bersabda menjawab pertanyaan sahabat ketika ditanya tentang kekasih Tuhan (waliyullah), beliau berkata: "Mereka adalah kaum yang saling mencintai karena Tuhan, dengan ruh Tuhan, bukan atas dasar pertalian keluarga antara sesama mereka dan tidak pula karena harta yang mereka saling beri".

Menurut Cak Nur, sabda Rasul itu menekankan perasaan dan cinta kasih antar sesama atas dasar ketulusan, semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Tuhan (mahabbatullah) dalam konteks hubungan manusia dengan Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun