Mohon tunggu...
Akhmad Hamid N
Akhmad Hamid N Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konflik SARA dan Urusan Perut

2 Agustus 2016   21:20 Diperbarui: 2 Agustus 2016   21:25 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Setelah konflik SARA 1969, terhitung sejak tahun 1971, malaysia menetapkan konstitusi negara yang menjamin dan menjaga keseimbangan simber daya politik dan ekonomi bagi penduduk lokal pribumi, yakni etnis Melayu.

Seluruh perusahaan wajib memiliki komposisi kepemilikan minimal 30% bagi etnis melayu (pribumi).

Sekolah sekolah swasta wajib minimal menerima 30% warga etnis melayu. Demikian juga beasiswa 30% melayu.

Perusahaan wajib memperkerjakan minimal 30% melayu.

Kebijakan yg terkesan diskriminatif dan rasialis.

Kebijakan yang bukannya tidak mendapat kecaman dari aktivis anti diskriminasi.

 

Tapi lihatlah hasilnya..

Efektif dan tidak basa basi.

Malaysia relatif aman tenteram dari konflik sosial SARA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun