Anak Cina bermain wayang,
Anak Keling bermain api.
Jika siang terbayang-bayang,
Jika malam menjadi mimpi.
(Rusli, Sitti Nurbaya, halaman 118)
Ayam berkokok bersahut-sahutan,
Di sebelah barat, timur, selatan.
Hatiku rindu bukan buatan,
Kepada adikku permata intan.
(Rusli, Sitti Nurbaya, halaman 125)
Akhir kata, ini memang bukan zaman Sitti Nurbaya, tapi pengungkapan pikiran dan perasaan melalui pantun, puisi, dan sejenisnya sungguh tak lekang oleh masa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!