2. Berikan respon
Ketika sudah berada di tempat aman, maka penolong harus segera melakukan pengecekan respon kepada korban. Bisa dilakukan dengan berteriak,"Bangun Pak/Bu!" sambil menepuk bahu dari korban.
Jika teriakan dan tepukkan bahu tidak ditanggapi, langkah berikutnya berikan stimulus berupa rangsangan nyeri seperti mencubit puting dari korban jika laki-laki. Jika korban perempuan maka disesuaikan dengan lokasi tubuh lain yang dapat memberikan rasa nyeri.
Penolong diharapkan berhati-hati jika korban yang ditolong kemungkinan sedang mengalami trauma atau cedera leher.
3. Minta tolong
Ketika penolong seorang diri maka lekas berteriak minta tolong dengan tetap tenang dan berada di dekat korban. Jika ada orang yang mendengar permintaan tolong maka sampaikan padanya untuk segera menghubungi 119 untuk panggilan darurat ambulans atau rumah sakit terdekat.
Tujuan dari berteriak meminta tolong juga untuk menghindari kesalahpahaman agar penolong tidak dikira melakukan hal jahat terhadap korban.
Jika penolong 2 orang atau lebih, satu orang diminta untuk segera memanggil pertolongan medis sedangkan salah satunya fokus memberikan pertolongan pada korban.
4. Cek napas dan nadi
Sambil menunggu bantuan datang, penolong bergegas mengecek napas dan nadi dari korban henti jantung. Pengecekkan nadi dapat dilakukan dengan meraba nadi karotis yan terletak pada sekitar 2 cm di samping trakea. Sedangkan pengecekkan napas dapat diamati langsung dengan mendekatkan telinga pada area hidung korban sambil mengamati pergerakan dada dari korban.
Jika denyut nadi ada, maka dilakukan pemberian ventilasi atau napas buatan. Pemberian napas buatan ini hanya disarankan bagi korban yang merupakan anggota keluarga.Â