Program Wolbachia Singapura dilakukan dengan melepas nyamuk jantan Aedes aegypti Wobachia yang tujuan utamanya menekan populasi nyamuk sehingga diharapkan menurunkan kasus dangue.
NEA bekerja sama dengan Orino Technology dari Singapura dan Verily Life Science dari Amerika Serikat untuk meningkatkan produktivitas, konsistensi dan kualitas nyamuk Wolbachia.Â
Orino Technology mengembangkan larva counter yang dapat menghitung 30 kali lebih cepat dari pada metode manual. Sebanyak 4000 larva dapat dihitung dalam waktu 3 menit dari yang awalnya butuh 2 jam.
Sedangkan Verily life Science membuat alat otomatis untuk menyortir jenis kelamin dari nyamuk Wolbachia. Selain itu Verily juga mengembangkan semacam gerobak otomatis yang dapat digunakan saat pelepasan nyamuk Wolbachia ke lingkungan.
NEA juga berkolaborasi dengan Prof. Xi Zhiyong dari Michigan State University Amerika Serikat. Prof. Xi Zhiyong memiliki strain Wolbachia yang diesktraksi dari nyamuk Aedes albopictus (nyamuk yang umum ditemukan di Singapura).
Sebagai informasi, pada tahun 2015 Prof. Xi Zhiyon dan timnya melepas 500.000 nyamuk Aedes albopictus Wolbachia di pulau Shazai, China. Hasilnya, setelah setahun kemudian populasi nyamuk di pulau tersebut turun 99%.
Strain Wolbachia tersebut digunakan NEA untuk diijeksikan ke telur Aedes aegypti. Setalah telur menetas, dilakukan pemilahan jenis kelamin nyamuk. Aedes aegypti betina Wolbachia akan digunakan untuk produksi telur di laboratorium. Sedangkan Aedes aegypti jantan Wolbachia akan di lepas ke lingkungan untuk menurunkan populasi Aedes aegypti yang tanpa Wolbachia.