Mohon tunggu...
Akhmad Solikhin
Akhmad Solikhin Mohon Tunggu... Lainnya - Biotechnologist

Ayo Melek Sains

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Menengok Nyamuk Wolbachia di Negeri Singapura

24 November 2023   00:10 Diperbarui: 25 November 2023   19:48 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Nyamuk aedes aegypti. (Sumber: Pexel.com via kompas.com)

Program Wolbachia Singapura dilakukan dengan melepas nyamuk jantan Aedes aegypti Wobachia yang tujuan utamanya menekan populasi nyamuk sehingga diharapkan menurunkan kasus dangue.

NEA bekerja sama dengan Orino Technology dari Singapura dan Verily Life Science dari Amerika Serikat untuk meningkatkan produktivitas, konsistensi dan kualitas nyamuk Wolbachia. 

Orino Technology mengembangkan larva counter yang dapat menghitung 30 kali lebih cepat dari pada metode manual. Sebanyak 4000 larva dapat dihitung dalam waktu 3 menit dari yang awalnya butuh 2 jam.

Larva counter (sumber: undark.org)
Larva counter (sumber: undark.org)

Sedangkan Verily life Science membuat alat otomatis untuk menyortir jenis kelamin dari nyamuk Wolbachia. Selain itu Verily juga mengembangkan semacam gerobak otomatis yang dapat digunakan saat pelepasan nyamuk Wolbachia ke lingkungan.

pupa nyamuk Wolbachia (sumber: undark.org)
pupa nyamuk Wolbachia (sumber: undark.org)

sex sortir pupa menggunakan AI (sumber: undark.org)
sex sortir pupa menggunakan AI (sumber: undark.org)

Gerobak untuk pelepasan otomatis nyamuk Wolbachia (sumber: undark.org)
Gerobak untuk pelepasan otomatis nyamuk Wolbachia (sumber: undark.org)

NEA juga berkolaborasi dengan Prof. Xi Zhiyong dari Michigan State University Amerika Serikat. Prof. Xi Zhiyong memiliki strain Wolbachia yang diesktraksi dari nyamuk Aedes albopictus (nyamuk yang umum ditemukan di Singapura).

Sebagai informasi, pada tahun 2015 Prof. Xi Zhiyon dan timnya melepas 500.000 nyamuk Aedes albopictus Wolbachia di pulau Shazai, China. Hasilnya, setelah setahun kemudian populasi nyamuk di pulau tersebut turun 99%.

Strain Wolbachia tersebut digunakan NEA untuk diijeksikan ke telur Aedes aegypti. Setalah telur menetas, dilakukan pemilahan jenis kelamin nyamuk. Aedes aegypti betina Wolbachia akan digunakan untuk produksi telur di laboratorium. Sedangkan Aedes aegypti jantan Wolbachia akan di lepas ke lingkungan untuk menurunkan populasi Aedes aegypti yang tanpa Wolbachia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun