Tiga tulisan mengenai struktur DNA terbit bersamaan di jurnal Nature. Uniknya, ide dasar dari dua tulisan lainya muncul dari data yang diperoleh oleh Franklin dan Gosling.
Pada Maret 1953, Franklin meninggalkan King's College ke Birkbeck College. Ditempat barunya, Franklin fokus meneliti virus di tanaman tembakau (Tobbaco Mozaic Viruses) dan struktur RNA.
Franklin bersama tim penelitianya berhasil menerbitkan 17 tulisan mengenai virus yang menjadi dasar ilmu virologi.
Pada usia 37 tahun, Franklin tutup usia karena penyakit kanker ovarium yang dideritanya. Penyakit tersebut merupakan efek dari sinar-X yang menemani perjalanan hidup selama penelitiannya.
Pada tahun 1962, James Watson, Francis Crick dan Maurice Wilkins mendapat Nobel Prize dalam bidang Physiology and Medicine. Hadiah nobel tersebut diberikan atas temuan tentang model struktur DNA.
Franklin tidak bisa dianugerahi Nobel karena menurut aturan, peraih nobel dalam satu bidang ilmu tidak boleh lebih dari 3 orang. Selain itu, Nobel tidak diberikan sebagai penghargaan anumerta karena Franklin telah meninggal 4 tahun sebelum pemenang nobel diumumkan.
Tuhan Maha Adil. Nama Rosalind Franklin selalu dikenang sebagai pionir temuan struktur DNA. Franklin adalah perempuan hebat yang mendedikasikan hidupnya untuk ilmu pengetahuan.
Terimakasih Mbak Franklin. Hari ini kita bersama menjadi saksi, pengetahuan tentang DNA berkembang dengan begitu pesat dan bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Salam, Ayo Melek Sains.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H