Mohon tunggu...
Akhmad Solikhin
Akhmad Solikhin Mohon Tunggu... Lainnya - Biotechnologist

Ayo Melek Sains

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rosalind Franklin: Perempuan Hebat Pionir Struktur DNA

11 November 2023   12:43 Diperbarui: 11 November 2023   12:54 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rosalind Franklin (sumber: Sci-Illustrate stories via medium.com)

Siapa itu Rosalind Franklin?

Rosalind Elsie Franklin lahir di London 25 juli 1920. Franklin kecil telah menunjukkan kecerdasan yang luar biasa. Saat belajar di North London Collegiate School, Franklin menyukai bidang sains. Menjadi ilmuwan adalah cita-citanya.

Pada tahun 1938, Franklin melanjutkan studi di Newnham College, Cambridge. Gelar sarjana kimia diperolehnya pada tahun 1941. Karir Franklin di bidang sains dimulai saat menjadi asisten peneliti di Asosiasi Riset Batubara Inggris.

Franklin bekerja mempelajari porositas batu bara. Pekerjaan tersebut menjadi dasar Ph.D tesisnya yang berjudul "The Physical Chemistry of Solid Organic Colloids with Special Reference to Coal and Related Materials". Selama 4 tahun, Franklin menghasilkan 4 tulisan yang diterbitkan dan berhasil memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1945.

Pada tahun 1946, Franklin pergi ke Paris dan bekerja di bawah ahli kristalografi, Jacque Marin. Dia mengajari Franklin difraksi sinar-X yang memainkan peran penting dalam penemuan struktur DNA.

Lima tahun kemudian, Franklin kembali ke Inggris dan bekerja sebagai peneliti di King's Collage London. Jhon Randal, kepala unit Biofisika King's College meng-hire Franklin untuk membantu penelitian difraksi sinar-X pada fiber DNA.

Pada tahun yang sama, beberapa ilmuwan berlomba melakukan penelitian untuk menemukan struktur DNA. Publikasi yang sudah ada mengenai hipotesis struktur DNA masih diragukan oleh banyak ilmuwan.

Dimulailah perjuangan penelitian struktur DNA dengan metode difraksi sinar-X. Franklin bersama mahasiswanya (Raymond Gosling) menembakkan sinar-X pada sampel fiber DNA.

Hasil difraksi sinar-X pada sampel menghasilkan bentuk tertentu berupa gambar foto. Franklin dan Gosling akhirnya menemukan gambar terbaik yang diberi nama Photograph 51. Data gambar tersebut didapat setelah mereka melakukan percobaan paparan sinar-X hampir selama 100 jam lamanya.

Data gambar Photograph 51 merupakan data utama yang menjadi kunci temuan ide mengenai model struktur DNA yang dipelajari hingga sekarang.

Politik dalam sains atau ketidaksengajaan?

Ternyata, tidak hanya Franklin yang melakukan penelitian difraksi sinar-X pada DNA fiber di lab King's Collage. Ada ilmuwan lain yaitu Maurice Wilkins yang juga meneliti hal yang sama seperti Franklin. Dia merupakan peneliti senior di lab tersebut.

Bedanya, Wilkins belum pernah mendapatkan gambar difraksi terbaik seperti yang didapatkan Franklin dan Gosling. Hingga pada suatu saat, Franklin dan Gosling mendiskusikan Photograph 51 dengan Wilkins dalam sebuah pertemuan lab.

Dalam pertemuan lab tersebut juga hadir James Watson. Watson merupakan peneliti dari lab Cavendish, Cambridge yang juga berusaha memecahkan model struktur DNA bersama Francis Crick.

Watson pernah mengungkapkan dalam bukunya yang berjudul "The Double Helix", bahwa dia tidak memperhatikan apa yang disampaikan Franklin. Bahkan dia menyebut kalau Fraklin tidak menyampaikan secara jelas apa yang dipresentasikan.

James Watson dan Francis Crick akhirnya memecahkan model struktur DNA pada tahun 1953. Ternyata, tanpa sepengetahuan Franklin, Wilkins menunjukkan hasil Photograph 51 kepada Watson dan Crick.

Berkat kecermatan dan kecerdasan dalam membaca data tersebut, sebuah teori model struktur DNA diterbitkan di jurnal Nature dengan judul "A structure for Deoxyribose Nucleic Acid", oleh Watson dan Crick.

Pada saat bersamaan, diterbitkan pula tulisan Wilkins di jurnal Nature dengan judul "Molecular Structure of Deoxypentose Nucleic Acid". Wilkins menampilkan data foto difraksi yang tidak begitu jelas serta menjelaskan tentang pola sistem difraksi.

Tulisan berikutnya yang terbit di Nature adalah karya Franklin dan Gosling dengan judul "Molecular Configuration in Sodium Thymonucleate". Data utama dalam tulisan ini adalah gambar Photograph 51. 

Beberapa bahasan dalam tulisan Franklin dan Gosling memiliki ide serupa dengan tulisan Watson dan Crick. Diantaranya mengenai ide bahwa struktur DNA adalah double helix dan bagian terluas dari struktur tersebut merupakan senyawa fosfat.

Pada waktu itu, banyak yang mengira bahwa struktur DNA adalah triple helix, dimana basa nitrogen berada di bagian luar dan fosfat berada di bagian dalam.

Tiga tulisan mengenai struktur DNA terbit bersamaan di jurnal Nature. Uniknya, ide dasar dari dua tulisan lainya muncul dari data yang diperoleh oleh Franklin dan Gosling.

Pada Maret 1953, Franklin meninggalkan King's College ke Birkbeck College. Ditempat barunya, Franklin fokus meneliti virus di tanaman tembakau (Tobbaco Mozaic Viruses) dan struktur RNA.

Franklin bersama tim penelitianya berhasil menerbitkan 17 tulisan mengenai virus yang menjadi dasar ilmu virologi.

Pada usia 37 tahun, Franklin tutup usia karena penyakit kanker ovarium yang dideritanya. Penyakit tersebut merupakan efek dari sinar-X yang menemani perjalanan hidup selama penelitiannya.

Pada tahun 1962, James Watson, Francis Crick dan Maurice Wilkins mendapat Nobel Prize dalam bidang Physiology and Medicine. Hadiah nobel tersebut diberikan atas temuan tentang model struktur DNA.

Franklin tidak bisa dianugerahi Nobel karena menurut aturan, peraih nobel dalam satu bidang ilmu tidak boleh lebih dari 3 orang. Selain itu, Nobel tidak diberikan sebagai penghargaan anumerta karena Franklin telah meninggal 4 tahun sebelum pemenang nobel diumumkan.

Tuhan Maha Adil. Nama Rosalind Franklin selalu dikenang sebagai pionir temuan struktur DNA. Franklin adalah perempuan hebat yang mendedikasikan hidupnya untuk ilmu pengetahuan.

Terimakasih Mbak Franklin. Hari ini kita bersama menjadi saksi, pengetahuan tentang DNA berkembang dengan begitu pesat dan bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Salam, Ayo Melek Sains.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun