Mohon tunggu...
Akhdanthufail irsayadR
Akhdanthufail irsayadR Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030112_UIN Sunan Kalijaga

memancing atau tidak sama sekali!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kebiasaan Buruk yang Positif

7 Juni 2023   11:15 Diperbarui: 7 Juni 2023   11:18 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : google.com/tipssersan.blogspot.com

Perfectionisme yang berlebihan

Meskipun terkadang dikategorikan sebagai kebiasaan buruk, memiliki standar yang tinggi dan menginginkan hasil yang sempurna juga dapat mendorong seseorang untuk memberikan hasil terbaik dalam pekerjaan mereka. Namun berbeda halnya dengan OCD atau Obsessive-Compulsive Disorder (Gangguan Obsesif-Kompulsif). Banyak hal mungkin yang memang harus dilakukan dengan perfect atau sempurna, tetapi jangan sampai mengharuskan semua hal menjadi sempurna dan terobsesi untuk selalu sempurna dalam hal apapun. Orang dengan OCD sering kali mengalami kesulitan dalam mengendalikan obsesi dan kompulsi mereka, dan hal ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. Mereka mungkin merasa terjebak dalam pola pikir dan perilaku yang berulang, dan seringkali menyadari bahwa obsesi dan kompulsi mereka tidak masuk akal, namun mereka tidak mampu menghentikannya. Oleh karena itu mengapa perfectionisme dapat digolongkan sebagai sebagian dari kebiasaan buruk.

sumber : google.com/oceanfrontrecovery.com
sumber : google.com/oceanfrontrecovery.com

Bekerja terlalu keras

Meskipun bekerja terlalu keras dapat mengakibatkan kelelahan dan stres, terkadang kebiasaan ini dapat mempercepat pencapaian tujuan dan mencapai hasil yang luar biasa dalam jangka pendek. Bekerja dengan tekun dan keras dapat membantu seseorang mencapai tujuan yang mereka inginkan. Mereka mungkin dapat menyelesaikan proyek-proyek yang penting, mencapai target yang ditetapkan, atau meraih kesuksesan dalam karier mereka. Selain dalam kesuksesan bekerja terlalu keras sering melibatkan dedikasi dan komitmen untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan. Seseorang yang bekerja keras mungkin mengalami peningkatan dalam hal pengetahuan, keahlian, dan kemampuan profesional mereka. Bekerja keras juga perlu diimbangi dengan istirahat, istirahat juga tidak pasti tentang tidur atau berbaring. Istirahat bisa saja dilakukan dengan mengobrol santai sambil meroko atau minum kopi, bahkan berlibur ke tempat-tempat wisata pun bisa digolongkan sebagai istirahat juga loh.

sumber : google.com/kored.id
sumber : google.com/kored.id

Mengatur jadwal yang ketat

Mengatur jadwal yang ketat dan menjalankannya dengan disiplin dapat membantu meningkatkan produktivitas. Dengan memiliki rencana yang jelas dan terorganisir, seseorang dapat menghindari pemborosan waktu dan fokus pada tugas-tugas yang penting. Membuat jadwal yang padat tentu saja membuat kita menjadi sangat sibuk dan bisa berimbas stress, namun mengatur jadwal dengan padat juga memiliki sisi positif. Pekerjaan dapat selesai dengan lebih cepat dan waktu istirahat menjadi lebih lama.

sumber : google.com/news.okezone
sumber : google.com/news.okezone

Memiliki kebiasaan kerja berulang

Membentuk kebiasaan kerja yang positif dan berulang dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Contohnya adalah memulai hari dengan rutinitas yang sama, seperti membaca email, merencanakan tugas, atau bermeditasi sebelum memulai pekerjaan. Namun tidak dipungkiri hal-hal yang dilakukan secara berulang dapat menjadi membosankan. Oleh karena itu kebiasaan mengulang hal yang sama setiap hari dapat menjadi kebiasaan buruk.

sumber : google.com/makeitation.com
sumber : google.com/makeitation.com

Menghindari gangguan

Kebiasaan untuk menghindari gangguan yang tidak perlu, seperti membuka media sosial atau memeriksa ponsel secara berlebihan, dapat membantu mempertahankan fokus dan meningkatkan produktivitas. Hal ini mungkin sedikit menghambat kecepatan dalam mengerjakan sesuatu, namun ada juga orang yang bisa mengerjakan sesuatu meskipun sedikit melirik medsosnya agar tidak terlalu terbebani dengan pekerjaannya tetapi pekerjaannya akan tetap selesai sesuai target. Kebiasaan ini memang buruk namun baik juga untuk mendorong penyelesaian pekerjaan. Mendengarkan musik sambil bekerja juga bisa menambah keefektifan kita.

sumber : google.com/bnefits.bankmandiri.co.id
sumber : google.com/bnefits.bankmandiri.co.id

Kurang tidur

Sementara tidur yang cukup sangat penting bagi kesehatan dan kinerja optimal, dalam beberapa situasi, kebiasaan kurang tidur dapat memberikan keuntungan singkat. Misalnya, seseorang yang sedang menyelesaikan proyek penting atau menghadapi tenggat waktu yang ketat mungkin memilih untuk tidur lebih sedikit agar dapat menyelesaikan tugas tersebut.
Menetapkan prioritas: Mengidentifikasi tugas-tugas yang paling penting dan menyelesaikannya terlebih dahulu dapat membantu meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Ini melibatkan kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik dan fokus pada tugas yang memberikan dampak terbesar.

sumber : google.com/jovee.id
sumber : google.com/jovee.id


Menunda pekerjaan

Meskipun menunda pekerjaan cenderung dianggap sebagai kebiasaan buruk, beberapa orang merasa lebih produktif ketika mereka merasa tertekan atau dalam situasi deadline yang ketat. Kebiasaan menunda dapat mendorong mereka untuk bekerja dengan cepat dan efisien dalam jangka waktu yang terbatas. Kebiasaan ini mungkin sudah ada sejak bangku sekolah, tugas akan lebih cepat selesai jika sudah sangat dekat dengan deadline.

sumber : google.com/iexpats.com
sumber : google.com/iexpats.com

Meskipun terdapat dampak positif pada kebiasaan-kebiasaan buruk ini dalam konteks tertentu, penting untuk mengingat bahwa penggunaan berlebihan atau tidak seimbang dari kebiasaan-kebiasaan ini dapat mengarah pada konsekuensi negatif yang jauh lebih besar. Sebaiknya, selalu berusaha untuk menemukan keseimbangan dan menjaga kebiasaan yang sehat dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun